kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Optimisme ekonomi AS, bursa Asia semangat


Jumat, 12 Juni 2015 / 07:46 WIB
Optimisme ekonomi AS, bursa Asia semangat
ILUSTRASI. Menu AW Restoran. Promo AW Restoran Holiday Deals edisi hingga awal tahun 2024


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Bursa Asia kembali dibuka di zona positif pada akhir pekan ini (12/6). Dengan demikian, kenaikan bursa regional sudah berlangsung selama tiga hari terakhir. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.01 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% menjadi 147,81.  

Sementara itu, indeks Topix Jepang tercatat naik 0,2%. Adapun indeks Kospi Korea Selatan naik 0,6%, indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,1%, dan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,1%.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia adalah penjualan ritel AS memicu spekulasi akan kenaikan suku bunga Amerika. Sekadar informasi, penjualan ritel AS naik 1,2% pada Mei. Angka tersebut sesuai dengan prediksi sejumlah ekonom yang disurvei Bloomberg.

"Data positif penjualan ritel menjadi alasan lain bagi kita untuk percaya bahwa the Fed akan segera menaikkan suku bunga acuannya," jelas Evan Lucas, Market Strategist IG Ltd di Melbourne.

Kedua, pelemahan yen terhadap dollar AS sebesar 0,6% pagi ini. Sekadar tambahan informasi, pagi ini the Bloomberg Dollar Spot Index memang menguat sebesar 0,2% akibat spekulasi kenaikan suku bunga the Fed karena data ekonomi AS yang positif.

"Data ekonomi AS cukup baik. Sejumlah investor mulai menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi AS OK dan akan mendorong the Fed untuk melakukan normalisasi suku bunga acuannya tahun ini. Masalah Yunani memang harus diperbaiki. Akan terjadi sedikit guncangan di pasar jika Yunani gagal bayar," urai Tony Farnham, Analis Patersons Securities Ltd.

Saat ini, perundingan Yunani belum menemukan titik temu sehingga memicu Badan Moneter Internasional (IMF) untuk walkout dari pertemuan. IMF mengatakan, tim negosiasi dengan Yunani sudah meninggalkan Brussels setelah gagal menemukan kata sepakat mengenai dana bailout untuk menghindari gagal bayar (default).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×