Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyedia besi scrap PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 3 miliar untuk pembelian alat berat demi memenuhi kebutuhan penjualan besi scrap.
Direktur Utama Optima Prima Meilyna Widajaja menyatakan pembelian kapal di paruh kedua tahun ini bisa memenuhi target produksi besi scrap sebesar 24.000 ton.
“Sedangkan sebelumnya Optima Prima mampu memproduksi 21.000 ton besi scrap, target penjualan ini optimistis tercapai karena ditopang dari penambahan supplier lain dari supplier yang ada sekarang,” kata Meilyna pada paparan publik, Senin (26/8).
Baca Juga: Optima Prima Metal Sinergi menargetkan pertumbuhan laba lebih dari 50% setelah IPO
Sepanjang semester I 2019 Optima Prima telah merealisasikan 50% dari target penjualan besi scrap tahun ini atau sebesar 12.000 ton besi. Adapun saat ini sudah ada dua supplier kapal bekas yang telah meneken MoU untuk kerjasama yakni PT Ersihan Satya Pratama (ESP) dan PT Candi Pasifik (CP). Hingga saat ini sudah ada dua sampai tiga perusahaan yang sudah mendaftarkan untuk melakukan kerjasama dengan Optima Prima.
Meilyna berharap usaha perusahaan akan terus berkembang seiring dengan industri penunjangnya yakni konstruksi dan manufaktur khususnya otomotif terus bertumbuh. Begitu juga dengan pemerataan pembangunan infrastruktut di luar pulau Jawa seperti pembangunan infrastruktur transportasi seperti jalan tol, jembatan, bandara dan pelabuhan yang memberikan sentimen positif bagi sektor logam.
Direktur Keuangan Optima Prima Alan Priyambodo Krisnamurti menyatakan secara fundamental bisnis Optima Prima terus meningkat. Buktinya saja data per April 2019 menunjukan penjualannya tumbuh 44,2% yoy menjadi Rp 35,2 miliar. “Adapun laba bersihnya juga meningkat drastis hingga Rp 2,13 miliar dari sebelumnya membukukan rugi bersih,” imbuhnya.
Baca Juga: Optima Prima Metal Sinergi (OPMS) patok harga penawaran IPO Rp 125-Rp 135 per saham
Alan menyatakan peluang pasar di industri besi baja sangat besar dan akan mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan. Asal tahu saja industri peleburan besi baja di Indonesia terpusat di wilayah jawa khususnya Jawa Timur dengan total kapasitas 12 juta ton. Untuk area Jawa Timur saja terdapat 12 perusahaan peleburan dengan total kapasitas sebesar 2,4 juta ton per tahun.
Adapun pemasok besi bekas ke perusahaan peleburan besi ini juga dari luar negeri salah satunya yang terbesar adalah dari China.
Baca Juga: Semester I-2019, Optima Prima produksi 12.000 ton besi scrap
Sepanjang 2019 ini Optima Prima menargetkan bisa menjual 24.000 ton besi scrap hasil pemotongan dari kapal bekas. Adapun dalam setahun Optima Prima mampu memotong sebanyak 8-10 kapal bekas. Salah satu syarat kapal bekas yang biasa dipotong adalah yang berusia 20-25 tahun yang sudah tidak lagi ditanggung perusahaan.
Alan bilang salah satu target yang akan dicapai Optima Prima dalam spektrum waktu yang panjang adalah mampu menekan impor besi bekas sebesar 50%. Alan optimistis Optima Prima mampu mencapai harapan ini karena bisa menyediakan besi bekas dengan kualitas paling baik untuk dijual ke perusahaan peleburan besi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News