Reporter: Harry Febrian | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Yen kembali di bawah tekanan. Memo pertemuan Bank of Japan (BoJ) yang mengindikasikan opsi stimulus, melemahkan posisi yen terhadap 16 valuta.
Terhadap euro, valuta Negeri Sakura itu sudah melemah selama dua hari. Yen, Selasa (14/8) pukul 15:30 WIB, melemah 0,6% menjadi 97,18 per euro. Data pertumbuhan terbaru Prancis dan Jerman yang lebih positif daripada ekspektasi, menopang euro.
Terhadap Dollar Amerika Serikat, Yen melemah 0,28% menjadi 78,54. Jika disandangkan dengan dollar Australia, nilai tukar yen merosot 0,45% menjadi 82,728.
Pada pertemuan bulan Juli, BoJ masih menghindar dari opsi menambah stimulus. Mereka hanya memperbesar nilai program pembelian aset, dari 40 triliun yen menjadi 45 triliun yen. Namun dalam memo yang dirilis hari ini, dewan BoJ menyatakan, tidak menutup kemungkinan ada opsi lain di masa datang.
Mengutip indeks Bloomberg Correlation-Weight, nilai tukar telah anjlok 2,5% year-to-date. Itu penurunan ketiga terburuk dari 10 valuta negara maju yang diukur indeks ini. Sebagai perbandingan, di periode sama, euro anjlok 5,5%, sedang dollar AS turun 0,4%.
Head of Trading Commonwealth Bank, Veni Kriswandi, menyebut, harga komoditas juga bisa menjadi sentimen negatif bagi yen. "Jika emas atau minyak menguat, defisit current account Jepang naik. Itu dianggap negatif bagi yen," ujar Veni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News