Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Sudah dua hari terakhir, kontrak harga minyak mengalami penurunan. Kondisi itu terjadi setelah Organization Petroleum Exporter Countries (OPEC) memutuskan untuk mempertahankan kuota produksi minyaknya. Selain itu, tingkat inflasi China juga kian meningkat sehingga memicu spekulasi kalau Negeri Tirai Bambu itu akan mengambil langkah tambahan untuk mengerem laju pertumbuhan.
Asal tahu saja, pagi tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran Januari turun 25 sen atau 0,3% menjadi US$ 87,54 sebarel di NYMEX. Pada pukul 07.31 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 87,60 sebarel. Pada 10 Desember lalu, kontrak harga minyak ditutup pada level US$ 87,79, level terendah dalam tujuh hari.
Sementara itu, menurut Menteri Perminyakan Arab Saudi, saat ini tingkat permintaan dan suplai minyak sudah seimbang dan kisaran harga minyak di level US$ 70 hingga US$ 80 sudah sangat baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
