kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45911,32   -12,18   -1.32%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OJK Perpanjang Restrukturisasi Kredit, Emiten Ini Dinilai Bisa Menadah Berkah


Rabu, 30 November 2022 / 08:10 WIB
OJK Perpanjang Restrukturisasi Kredit, Emiten Ini Dinilai Bisa Menadah Berkah


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memutuskan untuk memperpanjang program restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 yang akan berakhir pada Maret 2023. Analis menilai hal tersebut menjadi hal positif bagi emiten.

Sebagai informasi, kebijakan mendukung segmen, sektor, industri dan daerah tertentu (targeted) yang memerlukan periode restrukturisasi kredit/pembiayaan tambahan selama satu tahun sampai 31 Maret 2024. Meliputi sektor perhotelan, makanan-minum, tekstil, dan alas kaki.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, keputusan tersebut akan mendukung ketahanan fundamental emiten yang bisa menikmati kebijakan restrukturisasi. Sebab, beban bayar utang dan biaya yaitu liabilities akan menurun dalam jangka tertentu.

"Ini juga bisa mendukung kenaikan harga saham pada emiten yang berdampak karena langkah tersebut," ujar dia kepada Kontan.co.id, Selasa (29/11).

Baca Juga: Bank Mandiri Punya Pencadangan Tinggi Walau Restrukturisasi Covid-19 Diperpanjang

Analis Reliance Sekuritas Lukman Hakim menambahkan, keputusan tersebut juga dapat memberikan kesempatan bagi emiten untuk merestrukturisasi kredit di tengah kenaikan suku bunga acuan yang sudah di 5,25% dan ketidakpastian ekonomi global. "Sehingga emiten dapat memiliki kesempatan untuk membukukan kinerja keuangan yang lebih bagus," kata dia.

Lukman berpandangan bahwa emiten yang menerima efek positif keputusan itu adalah PT Intraco Penta Tbk (INTA). Dia menilai, restrukturisasi akan berdampak pada perbaikan arus dari pengurangan beban utang.

Selain itu ada, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) yang memiliki rasio utang yang cukup tinggi, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) yang memiliki fasilitas kredit jangka pendek yang lebih besar daripada cash dan PT Eastparc Hotel Tbk (EAST) yang mengalami kenaikan jumlah liabilitas jangka pendek pada laporan keuangan September 2022.

Baca Juga: Restrukturisasi Kredit ke Sektor-Sektor Ini Diperpanjangan hingga Maret 2024

Lukman juga berpandangan jika emiten melakukan restrukturisasi kredit ini dengan baik maka dapat memberikan perbaikan kinerja keuangan. Sehingga harga sahamnya juga berpotensi ikut terdongkrak seiring dengan pertumbuhan kinerja dan penyelesaian restrukturisasi kredit.

Arjun menambahkan, pihaknya juga melihat PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), dan PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL) juga akan menikmati keputusan OJK ini.

Sementara dari sisi perbankan, kedua analis menilai keputusan perpanjangan restrukturisasi ini akan berdampak minimal. Arjun menjelaskan bahwa fundamental emiten perbankan, khususnya bank besar sudah sangat kuat. Apalagi, lanjutnya, kecenderungan persentase pinjaman yang direstrukturisasi dibanding jumlah pinjaman sedang turun sejak awal Covid-19.

Lukman juga sependapat, jika melihat nilai restrukturisasi kredit perbankan semakin membaik dibandingkan dengan tahun lalu. Kemudian diikuti Non Peforming Loan (NPL) dan Loan at Risk (LAR) juga membaik khususnya untuk emiten perbankan besar di BEI.

"Sehingga untuk emiten perbankan akan tetap menjadi movers IHSG tahun depan," tutup Lukman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×