Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2023, Kamis (26/10). Gelaran CMSE 2023 bertema Aku Investor Saham.
Acara ini digelar BEI bersama Self-Regulatory Organization (SRO) dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). CMSE 2023 berlangsung mulai hari ini hingga Sabtu (28/10) di Gedung BEI, Jakarta.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengungkapkan, CMSE 2023 bisa menjadi salah satu upaya meningkatkan jumlah investor pasar modal Indonesia.
Sebagai barometer pertumbuhan ekonomi nasional, kinerja pasar modal Indonesia tengah menunjukkan volatilitas di tengah perkembangan ekonomi global dan regional berkembang secara dinamis.
Baca Juga: Tingkatkan Inklusivitas, BEI Gelar CMSE 2023
Per 17 Oktober 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada posisi 6.939 atau naik 1,3% year to date (ytd). Sementara, market cap tembus tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 10.670 triliun atau meningkat 12,34 persen ytd.
“Bahkan, akhir bulan September 2023 IHSG kembali di level psikologis 7.000,” ujarnya dalam pembukaan CMSE 2023, Kamis (26/10).
Namun, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) baru saja naik ke level 6%. Hal ini pun berdampak negatif ke minat investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Akibatnya, per 23 Oktober 2023, IHSG mengalami koreksi ke level 6.741, turun 1,6% ytd. Market cap juga ikut mengalami tekanan ke 10.445 triliun.
Di sisi lain, Inarno melihat, aktivitas penghimpunan dana di pasar modal 2023 menunjukkan kinerja yang cukup baik.
Hingga 20 Oktober 2023, OJK menerbitkan pernyataan efektif atas pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum, baik saham maupun Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) sebanyak 177 emisi dengan total penghimpunan dana mencapai Rp 204 triliun.
“Terdapat 67 emiten baru dari aktivitas penawaran umum tersebut, sebanyak 65 merupakan emiten saham dan 2 lainnya emiten EBUS,” paparnya.
Baca Juga: BEI Berharap Perhelatan CMSE 2023 Bisa Mendorong Minat Masyarakat Berinvestasi
Hal itu pun menyebabkan pertumbuhan jumlah investor. Pertumbuhan investor hingga tanggal 19 Oktober 2023 telah mencapai 11,83 juta investor atau SID.
Jumlah ini meningkat 4 kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Mayoritas masih didominasi dari generasi milenial dan generasi z di bawah 30 tahun, dengan persentase sebesar 57,4%.
Oleh karena itu, OJK masih akan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, penegakan dan pengawasan hukum, kerjasama dengan pemangku kepentingan, serta terbitan kebijakan yang berorientasi pada penguatan kewenangan.
“Dengan upaya tersebut, diharapkan pasar modal Indonesia dapat tetap tumbuh secara stabil dan berkelanjutan di tengah tantangan global,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News