Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Rapat pemangku kepentingan di bursa saham Indonesia sore sampai malam hari ini, Rabu (28/8) tidak dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia (BI). Sejumlah undangan, terutama pelaku pasar mengaku kecewa atas ketidakhadiran bank sentral Indonesia tersebut.
"Tadi rapat tidak ada BI, jadi pertanyaan soal likuiditas dollar tidak bisa terjawab," kata Destry Damayanti, Kepala Ekonom Bank Mandiri usai mengikuti rapat, di BEI, Rabu malam (28/8).
Sementara itu, dalam pesan umbul-umbul rapat, Bank Indonesia termasuk dalam peserta rapat selain dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia dan juga Menteri Keuangan.
Ketidakhadiran Gubernur BI itu diakui oleh Muliaman Hadad, Kepala Dewan Komisioner OJK. “BI sudah diundang, tapi tidak hadir karena ada kesibukan,” kata Muliaman.
Dalam rapat minus Bank Indonesia itu, perwakilan pemerintah dan otoritas bursa menjelaskan mengenai empat paket kebijakan ekonomi pemerintah yang dirilis akhir pekan lalu.
Namun sayang, sebagian undangan terutama dari pelaku pasar merasa ada informasi yang belum terjawab. Yakni, soal likuiditas dolar dan kebijakan moneter yang seharusnya dijelaskan oleh Gubernur BI.
"Kalau tentang moneter harus dari BI. Soal BI rate dan patokan mata uang rupiah seperti apa?," tanya Teuku Hendry Andrean, analis Riset Danpac Sekuritas.
Namun begitu, Hendry bilang, pihaknya akan menunggu hasil rapat dewan gubernur (RDG) BI yang akan dilakukan besok, Kamis (29/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News