Reporter: Maggie Quesada Sukiwan, Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meski kupon obligasi korporasi cenderung naik di akhir tahun, minat korporasi menerbitkan surat utang tetap tinggi. Aksi terbaru, ada dua emiten yang ancang-ancang meluncurkan obligasi korporasi.
Pertama, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) akan menelurkan Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank II Tahap VI Tahun 2015 senilai Rp 2,5 triliun. Surat utang ini terbagi dalam tiga seri.
Yakni seri A bertenor 370 hari senilai Rp 257 miliar dengan kupon tetap 8,4%. Seri B bertenor tiga tahun senilai Rp 309 miliar dengan kupon tetap 9,2%. Seri C dengan tempo lima tahun senilai Rp 603 miliar dengan kupon tetap 9,5%. Sedangkan sisa penawaran sebanyak Rp 1,33 triliun dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort).
Masa penawaran obligasi ini berlangsung pada 10 September 2015 hingga 11 September 2015. Adapun penjamin pelaksana emisi obligasi ini adalah PT CIMB Securities, PT HSBC Securities Indonesia, PT Indopremier Securities, serta PT Standard Chartered Securities Indonesia. Kedua, PT Federal International Finance (FIF) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II tahun 2015 senilai Rp 1,5 triliun yang terbagi dalam dua seri.
Seri A bertenor 370 hari senilai Rp 913 miliar dengan kupon tetap 8,5% per tahun. Seri B senilai Rp 587 miliar dengan kupon tetap 9,25% per tahun bertenor tiga tahun. Masa penawaran obligasi pada 7-8 September 2015. Penjamin pelaksana emisi obligasi tersebut adalah PT CIMB Securities Indonesia, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas, serta PT Standard Chartered Securities Indonesia.
Analis Obligasi Sucorinvest Central Gani Ariawan menilai, kedua emiten tengah membutuhkan pendanaan. Wajar mereka menerbitkan obligasi meskipun cost of fund terbilang lebih mahal ketimbang beberapa bulan lalu. Ia memprediksi, penawaran yang masuk untuk obligasi Indonesia Eximbank Rp 2,34 triliun atawa dua kali dari target. Sebab, kupon yang ditawarkan cukup menarik.
"Untuk tenor tiga tahun kuponnya 9,2%. Hampir 100 basis poin di atas yield SUN tenor serupa," jelasnya. Apalagi rating Indonesia Eximbank berupa idAAA (triple A).
Untuk obligasi FIF, analis Millenium Capital Management Desmon Silitonga memperkirakan, penawaran yang masuk mencapai Rp 2,25 triliun atau sekitar 1,5 kali dari target.
Rating FIF yang tersemat idAAA (triple A) juga menjadi daya tarik sendiri. Desmon menyebutkan, sejak awal tahun, kupon obligasi korporasi memang sudah terangkat. Lihat saja rata-rata yield obligasi korporasi atau Indobex Corporate Effective Yield yang tercatat naik 2,3% ketimbang akhir tahun 2014 menjadi 10,44%.
Akhir tahun 2015, Desmon memprediksi, kupon obligasi tenor satu tahun dengan rating idAAA turun tipis di level 8,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News