Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Penerbitan obligasi korporasi tahun ini tidak hanya diramaikan oleh sektor keuangan. PT Mitra Adiperkasa (MAPI), emiten sektor ritel pun berencana menerbitkan obligasi akhir tahun ini senilai hampir Rp 300 miliar.
Rencananya, dana penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk refinancing obligasi perusahaan yang dikeluarkan 2009 lalu, dan akan jatuh tempo Desember 2012.
Menilik data PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), obligasi MAPI yang akan jatuh tempo tahun ini senilai Rp 295 miliar. Rinciannya, Obligasi I seri A tahun 2009 bertenor tiga tahun senilai Rp 199 miliar yang akan jatuh tempo 16 Desember 2012 dan sukuk ijarah I seri A tahun 2009 bertenor tiga tahun senilai Rp 96 miliar yang jatuh tempo pada waktu yang sama. Pefindo sendiri memberikan peringkat A+ untuk obligasi yang telah diterbitkan tersebut.
Analis obligasi NC Securities I Made Adi Saputra menduga obligasi yang akan diterbitkan MAPI akan dilirik oleh investor dana pensiun, asuransi dan reksadana. Apalagi, kalau perusahaan juga akan mengeluarkan obligasi syariah atau sukuk karena akan menambah pasokan sukuk korporasi di pasar obligasi korporasi.
"Minat investor masih cukup banyak karena peringkat yang bagus sehingga kupon yang ditawarkan bisa cukup atraktif. Terlebih emiten MAPI merupakan emiten sektor ritel yang menyasar ke konsumen dengan segmen menengah ke atas," ujar Made, Rabu (11/4).
Dia menduga, obligasi MAPI akan menawarkan kupon sekitar 8% hingga 8,5% dengan indikasi tenor tiga tahun. Estimasi tersebut melihat yield surat utang negara (SUN) yang menjadi acuan seri FR0027 dengan tenor yang sama berada di kisaran 4,8%.
Namun apabila diterbitkan dengan tenor lima tahun, diperkirakan obligasi tersebut akan menawarkan kupon di kisaran 9% hingga 9,5%. Estimasi tersebut mempertimbangkan yield SUN yang menjadi acuan seri FR0060 yang berada dikisaran 5,2%.
Sebelumnya, Fetty Kwartanti, Corporate Secretary MAPI mengatakan, total obligasi yang diterbitkan tahun 2009 mencapai Rp 364 miliar. Namun, karena hanya sekitar Rp 300 miliar saja yang jatuh tempo tahun ini, maka pihaknya hanya akan melakukan refinancing sesuai kebutuhan.
"Total utang jatuh tempo pada Desember 2012 mencapai Rp 300 miliar," ujar Fetty. Rencananya, obligasi tersebut akan menggunakan laporan keuangan Juni 2012 ini.
Selain dengan menerbitkan obligasi, pihaknya juga mengkaji melakukan pinjaman dari pihak perbankan untuk melakukan pelunasan tersebut. Namun, dia enggan merinci porsi total dana yang akan dipinjam dari perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News