Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Obligasi korporasi dinilai bisa menjadi alternatif investasi di tengah volatilitas pasar. Yield yang tinggi dan risiko yang lebih terukur menjadi pertimbangan.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas, Ramdhan Ario Maruto menyebutkan obligasi korporasi bisa menjadi pilihan, mengingat yield yang masih tinggi. Sebab, dia menilai belum ada tanda-tanda pasar berbalik arah dengan ketidakpastian yang masih tinggi dari eksternal.
"Market saat ini sedang sensitif dengan global, terlihat yield surat berharga negara (SBN) belum mengalami penguatan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (20/11).
Baca Juga: Penerbitan Obligasi Korporasi Tetap Semarak, Begini Peluang dan Risiko Investasinya
Berdasarkan Trading Economics, yield Surat Utang Negra (SUN) acuan 10 tahun yang bergerak naik dan berada di 7,01% pada Kamis (21/11) pukul 14.44 WIB.
Di sisi lain, dengan naiknya yield maka investor akan diuntungkan lantaran bisa mendapatkan kupon yang lebih tinggi. "Jadi, secara rate lebih menarik karena yield yang didapat lebih tinggi," lanjutnya.
Kepala Divisi Riset PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Suhindaro turut berpandangan bahwa berinvestasi pada surat utang korporasi menjadi alternatif menarik bagi investor. Terlebih, di tengah kondisi pasar yang volatil dan masih dibayangi ketidakpastian untuk melindungi aset para investor dari fluktuasi yang terjadi di pasar. Selain itu, obligasi relatif memiliki risiko yang terukur.
"Tercermin dari peringkatnya dan juga imbal hasil yang relatif lebih tinggi daripada surat utang pemerintah," terang Suhindaro.
Baca Juga: Rights Issue & Private Placement Ramai di Akhir 2024, Simak Rekomendasi Saham Ini
Dia mengambil contoh dari surat utang bertenor satu dan tiga tahun dengan peringkat AAA serta A yang paling banyak di tahun ini.
Selisih imbal hasil alias spread antara obligasi korporasi dan obligasi pemerintah bertenor satu tahun dengan rating AAA sebesar 28 basis poin (bps) dan selisih dengan rating AA 79 bps.
Lalu, selisih tenor tiga tahun dengan peringkat AAA dan AA, masing-masing adalah 37 bps dan 91 bps.
"Saya melihat, berinvestasi pada surat utang korporasi masih menjadi alternatif menarik bagi para investor," tutup Suhindarto.
Selanjutnya: Harga Telur, Daging Ayam, dan Ikan di Papua Selatan Naik pada Kamis (21/11)
Menarik Dibaca: Wilayah Ini Hujan Petir, Berikut Ramalan Cuaca Besok (22/11) di Jawa Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News