Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Penerbitan surat utang korporasi pada Mei 2014 kembali bertambah. Dalam dua pekan terakhir, setidaknya terdapat dua perusahaan yang menerbitkan obligasi senilai total Rp 1,21 triliun. Kupon yang ditawarkan kepada investor juga cukup menarik.
Pertama, PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) menerbitkan obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) tahap II. Nilai obligasi ini Rp 211 miliar dan berkupon 11%-12% per tahun.
Sebenarnya total PUB surat utang ini senilai Rp 1,5 triliun. Pada tahap I di 2012, perusahaan sudah menerbitkan surat utang senilai Rp 100 miliar. Kedua, PT Bank UOB Indonesia menerbitkan obligasi subordinasi senilai Rp 1 triliun.
Surat utang ini bertenor 7 tahun dan menawarkan kupon 11,35%. Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan, pada dasarnya obligasi korporasi saat ini telah menjadi instrumen investasi berprospek cerah.
"Karena para penerbit obligasi korporasi berlomba-lomba menyerap dana dengan kupon yang cukup tinggi," ujar Lana. Baik obligasi Bank UOB maupun MFIN, semuanya memberi imbal hasil tinggi. Lana membandingkannya dengan bunga deposito yang rata-rata 10,5%. Ia memprediksi, obligasi Bank UOB jadi surat utang yang paling diburu di antara tiga seri obligasi itu. "Menarik karena tenornya 7 tahun dengan kupon 11,35%," ujar dia.
Peminat obligasi Bank UOB akan berasal dari investor perbankan dan dana pensiun. Sedangkan, obligasi MFIN, lanjut Lana, juga memberi kupon tinggi. Dengan nilai emisi Rp 211 miliar, Lana memprediksi, surat utang ini akan mudah diserap pasar.
Analis obligasi PT Millenium Danatama Indonesia Desmon Silitonga mengatakan, obligasi Bank UOB cukup menarik bagi investor. "Besaran kupon cukup menarik dibanding Surat Utang Negara (SUN)," ujar Desmon. Tapi, Desmon mengingatkan bahwa surat utang jenis subordinasi mempunyai tingkat risiko lebih besar dibanding jenis konvensional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News