kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Obama mengerek harga komoditas


Kamis, 08 November 2012 / 07:51 WIB
Obama mengerek harga komoditas
ILUSTRASI. ANALISIS - Shinta widjaja Kamdani, CEO Sintesa Group


Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga sejumlah komoditas utama terangkat. Pasar komoditas tersengat euforia kemenangan Barack Obama dalam pemilihan presiden Amerika Serikat, Rabu (7/11) pagi WIB.

Kontrak pengiriman emas untuk Desember 2012 di Bursa Comex, kemarin pukul 20.00 WIB, senilai US$ 1.721,70 per ons troi, atau naik 0,39% daripada harga di hari sebelumnya. Lalu, Crude palm oil (CPO) terangkat 1,05% menjadi RM 2.397 per ton.

Namun, harga minyak, kemarin, terkoreksi menjadi US$ 87,52 per barel, atau turun 1,34% dari hari sebelumnya. Namun dalam sepekan, harga minyak masih mencetak penguatan 1,48%.

Sedang, harga batubara, Selasa (6/11), terkoreksi 0,17% dibanding sehari sebelumnya menjadi US$ 83,20 per ton.
Senior Analis Harvest International Futures, Ibrahim , menjelaskan, terpilihnya kembali Obama berpengaruh positif terhadap harga komoditas. Program kebijakan stimulus yang dijalankan The Fed diyakini terus bergulir.

Namun, batubara masih tertekan oleh tingkat permintaan yang cenderung melemah dari negara-negara pengguna, seperti China, India dan Jepang. "Jika indeks manufaktur di China berhasil naik di atas 50, itu akan menjadi momentum kenaikan harga batubara," kata Ibrahim.

Menunggu Yunani

Analisis teknikal mengindikasikan batubara masih bergerak sideways. Moving average (MA) dan moving average converge divergence (MACD) bergerak mendatar.  Sedang relative strength index (RSI) bergerak 70% menuju ke arah bawah.

Untuk emas, Head of Research & Analysis Division PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menuturkan, kenaikan harga bisa berlanjut apabila parlemen Yunani menyetujui proposal penghematan anggaran negara.

"Tapi, jika proposal penghematan anggaran tidak disetujui, emas bisa kembali ke kisaran US$ 1.704-US$ 1.710 per ons troi," ujar dia.

Tren penguatan juga diperlihatkan minyak. Managing Partner Investa Sarana Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, mengungkapkan, harga minyak akan menguat terbatas. Beberapa indikator teknikal mengonfirmasi penguatan.

Bollinger band hampir menembus bollinger tengah. Adapun MACD dan stochastic sama-sama dalam tren naik.
Analis Perdagangan iPASAR, Renji Betari, menambahkan, terpilihnya Obama memperbesar optimisme di pasar dalam setahun ke depan. Harga komoditas yang sudah terkoreksi cukup dalam, seperti minyak sawit dan minyak mentah, bisa bangkit.

Ia optimistis, CPO akan menguat ke RM 2.800-RM 3.000 per ton, di akhir tahun. Proyeksi Kiswoyo, harga minyak pekan ini, berada di antara US$ 84,30-US$ 93 per barel.

Prediksi Ariston, harga emas dalam sepekan ini bergerak di kisaran US$ 1.690 hingga US$ 1.753 per ons troi. Ibrahim memproyeksi harga batubara seminggu ke depan di rentang US$ 80,50 hingga US$ 84,70 per ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×