CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.923   -33,00   -0,21%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Obama Menang, Lari Dolar Makin Kencang


Kamis, 06 November 2008 / 08:07 WIB
Obama Menang, Lari Dolar Makin Kencang


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) rupanya menjadi vitamin yang manjur untuk dolar AS. Alhasil, si hijau semakin menguat terhadap kebanyakan mata uang utama di dunia.

Hingga pukul 20.19 WIB kemarin (5/11), hampir semua mata uang utama tertekan terhadap dolar AS. Euro ditransaksikan pada US$ 1,2856 per euro, melemah 0,95% dari posisi sebelumnya. Franc Swiss juga anjlok 0,65% menjadi 1,17 franc per dolar AS. Sementara dolar Australia hanya dihargai US$ 0,6902 per dolar Australia, alias turun 1,25% dibanding posisi hari sebelumnya.

Menurut Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Produk Monex Investindo Futures Apelles RT Kawengian, pelaku pasar saat ini menunggu program-program Obama untuk memperbaiki perekonomian Amerika. Apelles memperkirakan program ekonomi racikan Obama tak jauh beda dengan yang sudah ada selama ini. "Programnya sudah ada, tapi pasar menunggu besaran suntikan ke pasar," ujarnya, kemarin.

Pasar juga akan melihat siapa yang dipilih Obama menjadi menteri di kabinetnya, terutama "Siapa yang menjadi Menteri Keuangan," tegas Peter Redward, Kepala Riset Barclays Plc Singapura sebagaimana dikutip Bloomberg.

Tapi, para analis melihat penguatan dolar AS ini hanya akan berlangsung dalam jangka pendek. Nico Omer Jonkheere, Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Futures melihat potensi rally dolar akan berlangsung hingga akhir tahun.

Untuk jangka panjang, dolar AS masih cenderung melemah. Sebab, jika dilihat secara fundamental, perekonomian AS masih berada dalam krisis. Buktinya, data-data ekonomi AS yang keluar masih menunjukkan indikasi negatif. Bahkan Presiden Federal Reserve cabang Dallas, Richard W. Fisher mengatakan ekonomi AS tidak akan tumbuh pada tahun depan.

Jadi, bagi Anda yang ingin mengoleksi dolar AS, sekarang belum terlambat untuk masuk. Tapi, analis menyarankan sebaiknya investor hanya memegang dolar AS untuk jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×