Reporter: Rizki Caturini, Agung Jatmiko | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Dollar Australia terangkat terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Kemenangan Barack Obama dalam pemilihan presiden Amerika Serikat, kemarin, termasuk satu pemicunya. Keberhasilan Obama mempertahankan kursi orang pertama AS, akan meningkatkan prospek stimulus moneter. Itu membuat dollar AS tertekan.
Pasangan EUR/AUD, Rabu (7/11) pukul 17.00 WIB, senilai 1,22789 melemah 0,02% dari hari sebelumnya. Pairing AUD/USD menguat 0,21% menjadi 1,0457. Pasangan AUD/JPY naik 1,92% menjadi 84,012.
Sacha Tihanyi, Senior Currency Strategist Scotiabank, mengatakan, kembalinya Obama sebagai Presiden AS, menimbulkan ekspektasi pasar terhadap konsistensi kebijakan yang dijalankan Negeri Paman Sam. "Hal ini positif dan memupuskan ketidakpastian di pasar," ujar dia seperti dikutip Bloomberg.
Sentimen positif juga dari dalam Negeri Kanguru. Kebijakan Bank Sentral Australia mempertahankan bunga acuan sebesar 3,25% merupakan angin segar bagi AUD.
Keputusan itu memang sesuai dengan prediksi 27 analis yang menjadi narasumber survei Bloomberg. Namun para analis memprediksi, ada potensi suku bunga Australia akan dipangkas pada pertemuan petinggi Bank Sentral Australia pada 4 Desember mendatang.
Ibrahim, Analis Harvest Futures International, bilang, pasca pemilu AS kemarin, pasar akhirnya mendapat kepastian mengenai kebijakan fiskal AS. Ini sangat mempengaruhi pergerakan mata uang dunia ke depannya. "Kebijakan fiskal AS akan dibahas pada Januari 2013. Penggelontoran stimulus akan membanjir dan ini akan makin menekan dollar AS," kata dia.
Di Eropa, sentimen positif datang dari pemungutan suara di Yunani terkait pengetatan anggaran negara. Pasar optimistis partai politik di Yunani akan menerima proposal pemangkasan anggaran negara sebagai syarat pengajuan bailout.
Hasil pemungutan suara itu akan menentukan nasib Yunani sebagai anggota zona euro. Sentimen ini mengangkat euro dan membawa tekanan bagi dollar AS. "Pergantian rezim di China juga akan membuat aussie menguat," kata Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News