kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Nusantara Properti (NATO) akan garap kawasan wisata di Sulsel dan NTB


Jumat, 25 Januari 2019 / 21:45 WIB
Nusantara Properti (NATO) akan garap kawasan wisata di Sulsel dan NTB


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Properti International (NATO) telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pertengahan Januari 2019 ini. Dari hasilĀ  initial public offering (IPO), NATO mengantongi dana sebesar Rp 206 miliar. Dengan anggaran itu, NATO berencana akan melakukan ekspansi ke luar Pulau Bali.

Untuk itu, saat ini, Managemen NATO menyalurkan anggaran itu untuk menambah modal dua anak perusahaan yakni PT Nusantara Mandala Prima (NPM) yang akan mendapat jatah terbesar yakni sekitar 80% dari dana IPO dan sisanya diberikan kepada PT Nusantara Jaya Realty (NJR) untuk peningkatan penyertaan modal.

Direktur Keuangan NATO Dessy Christian mengatakan, pihaknya akan ekspansi bisnis ke Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurutnya Sulsel memiliki panorama keindahan wisata bawah laut yang cantik. "Ini cocok bagi wisatawan yang memiliki ketertarikan menyelam atau diving,"ujarnya, Jumat (25/1).

Sementara NTB memiliki ombak yang bersahabat dengan para peselancar. Karena itu, dua tempat ini menarik untuk dimasuki. NATO menargetkan pembangunan resort di kawasan tersebut sudah rampung pada awal 2021.

Untuk tahap pertama, NATO merancang resort dengan membangun 70 kamar hingga 80 kamar. Bila sudah beroperasi penuh, kawasan ini ditargetkan dapat meyumbang pendapatan perusahaan hingga 50% dari pendapatan saat ini.

Selain itu, NATO juga tengah melirik kawasan lain yakni Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Mereka menyasar pangsa pasar wisatawan yang hobi menyelam dan main selancar.

Pada 2018, NATO membukukan pendapatan sebesar Rp 23 miliar dengan laba Rp 3 miliar. Setelah IPO ditargetkan bisa lebih tinggi lagi. Untuk itu, tahun ini, managemen perusahaan tengah menggenjot pendapatan dari resort mereka yang ada di Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×