kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NIPS mengincar rights issue Rp 230 miliar


Sabtu, 28 Desember 2013 / 09:32 WIB
NIPS mengincar rights issue Rp 230 miliar


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yuwono Triatmodjo

JAKARTA. PT Nipress Tbk (NIPS) menetapkan harga saham penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebesar Rp 300 per saham. Dengan melepas 766.666.666 saham pada aksi yang sering disebut rights issue itu, NIPS menargetkan perolehan dana segar sebesar Rp 230 miliar.

Harga rights issue NIPS ini lebih rendah dari harga kisaran pada masa awal penawaran yang sebesar Rp 350-Rp 450 per saham.

Dalam prospektus rights issue yang dirilis dalam situs Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/12), rasio aksi korporasi itu ditetapkan 108:115. Artinya, setiap pemegang 108 saham lama yang tercatat dalam daftar pemegang saham NIPS pada 10 Januari 2014, berhak mengeksekusi 115 saham rights issue.

Hingga 30 November, PT Tritan Adhitama Nugraha (TAN) mengapit 37,11% saham NIPS. Disusul Ferry Joedianto Robertus Tandiono 5,45%, Haiyanto 5,15%, dan Yoelisto Robertus Tandiono 3,95%. Selanjutnya Ratnawati dan Feliawati Robertus Tandiono tercatat masing-masing memiliki 1,50%. Adapun, publik memiliki sekitar 45,34% saham NIPS.

Sebagai catatan khusus dalam transaksi ini, TAN akan mengalihkan jatah 284,52 juta saham rights issue-nya kepada pihak terafiliasi, yakni PT Trinitan International (Trinitan). Demikian juga Ferry yang juga akan mengalihkan seluruh haknya ke Trinitan. Sementara, Ratnawati akan mengalihkan 7,02 juta saham rights issue kepada Trinitan.

Atas ketiga perjanjian pengalihan tersebut, Trinitan International akan mengeksekusi 333,33 juta saham NIPS, bernilai Rp 100 miliar. Trinitan yang sebelumnya tak tercatat sebagai pemegang saham NIPS, bakal memiliki 22,42%.

Apabila pemegang saham tidak mengeksekusi haknya, PT Trimegah Securities Tbk (TRIM) sebagai pembeli siaga akan mengeksekusinya. Namun TRIM maksimal hanya bisa membeli sebanyak sebanyak-banyaknya 433,33 juta saham dengan nilai totalĀ  Rp 130 miliar. Ini setara dengan 29,15% saham NIPS pasca rights issue.

Manajemen NIPS berharap bisa memperoleh restu aksi tersebut dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), 30 Desember 2013. Sebanyak 63,91% atau setara Rp 147 miliar dari dana hasil rights issue, akan NIPS gunakan untuk mendirikan pabrik dan pembelian mesin. Sedangkan sekitar 36,09% lainnya atau Rp 83 miliar dialokasikan untuk modal kerja.

Analis OSO Securities, Andri Goklas menilai, aksi ini tidak lantas menggenjot likuiditas saham NIPS. Sebab, terdapat pengalihan saham jatah rights issue kepada perusahaan afiliasi dari pemegang saham utama NIPS saat ini.

Saat ini, price to earning ratio (PER) dan economic book value (EBV) NIPS masing-masing di 5,4 kali dan 1 kali. Andri menyarankan hold dengan target Rp 450, untuk 3-4 bulan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×