kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.054   70,31   1,01%
  • KOMPAS100 1.055   14,74   1,42%
  • LQ45 829   12,18   1,49%
  • ISSI 214   1,21   0,57%
  • IDX30 423   6,92   1,66%
  • IDXHIDIV20 509   7,37   1,47%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,84   0,68%
  • IDXQ30 141   1,97   1,42%

Nilai tukar rupiah sepekan ini tersandung kasus corona


Jumat, 04 Desember 2020 / 18:35 WIB
Nilai tukar rupiah sepekan ini tersandung kasus corona
ILUSTRASI. Jumat (4/12), kurs rupiah spot ditutup menguat 0,25% ke Rp 14.105 per dolar AS. Namun, dalam sepekan rupiah masih melemah 0,11%.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pekan ini cenderung terbatas. Padahal, ekonom dan analis melihat secara fundamental rupiah berpotensi menguat saat nilai tukar dolar AS masih dalam tren melemah. 

Mengutip Bloomberg, Jumat (4/12), kurs rupiah spot ditutup menguat 0,25% ke Rp 14.105 per dolar AS. Namun, dalam sepekan rupiah masih melemah 0,11%. 

Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) hari ini mencatat rupiah melemah 0,03% ke Rp 14.182 per dolar AS. Dalam sepekan kurs rupiah Jisdor melemah 0,26%. 

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri mengatakan indeks dolar turun ke level terendah sejak pertengahan 2018 yakni di level 90,7.

Baca Juga: IHSG menguat 0,47% sepekan meski net sell asing mencapai Rp 3,93 triliun

Analis Monex Investindo Futures Faisyal juga mengatakan dolar AS memasuki tren melemah karena Partai Republik dan Partai Demokrat kembali berdiskusi untuk menggelontorkan stimulus. Tren pelemahan dolar AS juga diperkuat dengan Federal Reserve yang menerapkan pelonggaran moneter lebih lanjut. 

Namun, baik Reny dan Faisyal mengatakan penguatan rupiah di pekan ini cenderung terbatas karena pelaku pasar kembali khawatir pada jumlah kasus harian pandemi yang mencapai rekor. 

Untuk sepekan depan, Reny mengatakan pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh data cadangan devisa Indonesia dan data tenaga kerja AS. Faisyal mengatakan jika data nonfarm payroll AS dirilis lebih rendah dari ekspektasi dan data pengangguran AS lebih tinggi dari ekspektasi, maka bisa memicu pelemahan dolar AS. 

Baca Juga: Berotot, rupiah ditutup menguat 0,25% ke Rp 14.105 per dolar AS pada hari ini (4/12)

"Sejauh ini harusnya rupiah mengikuti pergerakan mata uang risiko lainnya yang bergerak menguat," kata Faisyal. Apalagi jika data cadangan devisa Indonesia naik, maka bisa menambah sentimen positif bagi rupiah. 

Faisyal memproyeksikan rentang rupiah di pekan depan Rp 14.020 per dolar AS-Rp 14.260 per dolar AS. Sementara, Reny memproyeksikan rupiah sepekan depan di rentang Rp 14.100 per dolar AS-Rp 14.200 per dolar AS.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Jumat (4/12): Ada tambahan 5.803 kasus, jangan lupa 3M

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×