Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (22/9). Kebijakan suku bunga Federal Reserve dan Bank Indonesia (BI) akan menjadi fokus utama pasar keuangan hingga akhir pekan.
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,09% ke Rp 14.997 per dolar AS pada Rabu (22/9). Sedangkan kurs rupiah Jisdorberada di angka Rp 15.011 per dolar AS.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS The Fed sebesar 75 basis points (bps) sepenuhnya diperhitungkan. Sementara itu, kenaikan 50 bps yang dovish dan lebih kecil kemungkinan akan terlihat ke dalam penjualan dolar AS yang kuat sehingga menguatkan rupiah.
Baca Juga: Melemah, Rupiah Jisdor Tembus ke Atas Rp 15.000 Per Dolar AS Pada Rabu (21/9)
"Di sisi lain, kenaikan 100 bps dapat menyuntikkan kekuatan baru bagi dolar AS serta akan menyeret saham dan harga emas bahkan lebih rendah dari yang dibayangkan," kata Sutopo saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (21/9).
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menambahkan, pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS masih dapat berlanjut seiring dengan kemungkinan The Fed yang masih akan tetap agresif. Ia memprediksi, The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Pada Kamis (22/9)
Seiring dengan ekspektasi inflasi yang meningkat, Bank Indonesia juga diprediksi akan menyesuaikan tingkat suku bunga acuannya. Reny memperkirakan, BI-7DRRR akan dinaikkan sebesar 25 bps pada pengumuman Kamis (22/9) siang.
"Normalisasi kebijakan yang berlanjut akan mempengaruhi volatilitas pasar valas ke depan," ucap Reny.
Reny mengestimasikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan bergerak di kisaran Rp 14.925 per dolar AS-Rp 15.025 pada Kamis (22/9). Sementara Sutopo memprediksi pergerakan kurs rupiah akan berada di rentang Rp 15.000 per dolar AS-Rp 15.050 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News