Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mencatatkan pertumbuhan penyelesaian transaksi sepanjang 2024. Transaksi Pasar Uang dan Valuta Asing (PUVA) juga ikut berkembang.
Dalam keterangan resmi yang dirilis pada Selasa (24/6), Rata-Rata Nilai Transaksi Harian Bursa (RNTH) 2024 tercatat sebesar Rp 12,87 triliun atau meningkat 19,72% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari nilai RNTH tersebut, KPEI mencatatkan nilai penyelesaian transaksi sebesar Rp 4,24 triliun. Adapun tingkat efisiensi transaksi mencapai 57,30% sepanjang 2024.
Kemudian pada layanan lainnya, nilai transaksi Pinjam Meminjam Efek mencapai Rp 54,11 miliar selama 2024. Sementara nilai transaksi Triparty Repo sebesar Rp 531,32 miliar.
Baca Juga: Pasca Penyetoran Modal CCP, KPEI Catat Total Transaksi US$ 496 Juta Per Januari 2025
Sebagai bagian dari fungsi manajemen risiko, per akhir 2024, KPEI mengelola total agunan senilai Rp 33,13 triliun. Ini terdiri dari Rp 26,20 triliun agunan daring dan Rp 6,92 triliun agunan luring.
Kemudian Nilai Cadangan Jaminan yang dikelola KPEI meningkat dari Rp194,14 miliar pada 2023 menjadi Rp199,44 miliar di 2024. Adapun total nilai Dana Jaminan tumbuh dari Rp 7,74 triliun menjadi Rp 8,52 triliun pada 2024.
Direktur Utama Kliring Penjaminan Efek Indonesia Iding Pardi menambahkan di Pasar Uang dan Valuta Asing (PUVA), nilai outstanding transaksi produk Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) mencapai US$22 juta per akhir 2024.
Total nosional transaksi DNDF selama 2024 mencapai US$ 382 juta, dengan posisi nett nosional sebesar US$ 322 juta. Dengan nilai tersebut, KSEI telah melakukan efisiensi netting sebesar 15,7%.
“Angka efisiensi netting diharapkan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah anggota dan transaksi PUVA,” jelasnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (24/6).
Hingga akhir 2024, telah memiliki delapan bank yang bergabung sebagai anggota kliring PUVA KPEI. Mereka ialah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Kemudian ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) yang juga menjadi anggota.
Selanjutnya: Trump Geram: Israel dan Iran Langgar Gencatan Senjata, "Bawa Pulang Pilot Kalian!"
Menarik Dibaca: Musim Liburan, Gangguan Perjalanan Whoosh Akibat Layang-Layang Meningkat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News