kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Nilai rupiah makin tersungkur


Jumat, 06 September 2013 / 07:02 WIB
ILUSTRASI. Mengasuh anak remaja yang sensitif tidak boleh dilakukan secara asal dan disamakan dengan anak lainnya yang sensitivitasnya rendah.


Reporter: Sunarti Agustina, Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Meski bunga acuan Bank Indonesia (BI rate)  sudah naik, tekanan terhadap rupiah tak meredam, malah semakin kuat. Kemarin, pasangan USD/IDR, menguat 2,08% menjadi 11.649 dibanding sehari sebelumnya. Pun, dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah BI, naik 0,28% menjadi 11.125.  

Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures bilang, pelemahan rupiah masih dipicu sentimen negatif atas defisit neraca perdagangan di dalam negeri. Tekanan lain datang dari tingginya kekhawatiran pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Keputusan BI mengerek BI rate sebesar 50 basis poin menjadi 7% pada akhir bulan lalu belum mampu menjadi amunisi ampuh mengangkat rupiah. Malah, rupiah terus tersungkur.

John Daniel Rachmat, Head of Equity Research PT Mandiri Sekuritas bilang, secara historikal kebijakan menaikkan BI rate tidak lantas membuat rupiah menguat terhadap dollar AS. Berdasarkan kajiannya, rupiah akan kembali menguat bila dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mereda. "Hingga akhir tahun rupiah bisa menguat di kisaran 10.500 per dollar AS," ujar John memprediksi.  

Dari sisi global, aksi tunggu pasar terhadap rilis data ketenagakerjaan AS yang diperkirakan akan positif telah memberikan katalis bagi dollar AS untuk menguat. "Selain itu, sebelum isu stimulus moneter dari The Fed berakhir, rupiah masih cenderung melemah," kata Ariston.

Menurut David Sumual, ekonom Bank Central Asia (BCA), kunci utama penguatan rupiah adalah jika pemerintah mampu menekan laju inflasi. Di lain sisi, dengan tambahan sentimen negatif dari global, seperti krisis politik di Suriah, rupiah masih mungkin tertekan hingga akhir tahun ini.

Ariston memperkirakan, rupiah, hari ini, akan kembali melemah dipicu oleh buruknya fundamental ekonomi dalam negeri. Reny Eka Putri, analis pasar uang Bank Mandiri juga bilang, minimnya sentimen positif membuat rupiah sulit menguat. Prediksi Reny, pasangan USD/IDR bergerak di 11.300-11.700, hari ini. Proyeksi Ariston, pairing USD/IDR akan di rentang 11.500- 11.800.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×