kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

NH Korindo: Prospek kurang solid, hold saham ADHI


Senin, 07 Agustus 2017 / 11:19 WIB
NH Korindo: Prospek kurang solid, hold saham ADHI


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (Persero) mencatatkan pendapatan senilai Rp 2,9 triliun pada kuartal kedua 2017. Analis memprediksi, emiten berkode saham ADHI ini akan mempertahankan pertumbuhan pendapatan sekitar 18% pada 2017 atau setara dengan pertumbuhan pada 2016.

Raphon Prima, Analis NH Korindo Sekuritas dalam riset yang diterima KONTAN, Jumat (4/8), menyebutkan jika dibandingkan dengan tren pendapatan sejak kuartal III/2016 yang di atas Rp 2 triliun, pendapatan pada kuartal II/2017 tersebut tidak terlalu menggembirakan.

Menurut Raphon, keberlanjutan pertumbuhan pendapatan ADHI bakal mendapati tantangan setelah realisasi kontrak baru yang didapat pada kuartal II/2017. "ADHI hanya mampu mendapat kontrak baru di luar proyek LRT sebesar Rp 2 triliun, yang terendah dalam dua tahun terakhir," imbuhnya.

Meski ADHI juga berhasil meningkatkan gross margin, EBIT, dan net margin pada kuartal II/2017, ekspektasi kenaikan interest cost akibat adanya kenaikan posisi utang, bakal menjadi tantangan bagi emiten ke depan. Pasalnya, posisi utang ADHI pada kuartal II/2017 melonjak jadi Rp 7,4 triliun dari sebelumnya Rp 3,9 triliun pada kuartal I/2017.

"Dengan kondisi demikian, diperkirakan bahwa net margin pada 2017 dan 2018 akan cenderung stabil di sekitar 2,7%," ujar Raphon. Dia menilai, posisi tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan periode 2014-2015 yang ada di sekitar 4,0%.

Raphon merekomendasikan hold saham ADHI dengan target Rp 2.470 per saham. Target harga tersebut mencerminkan Price to Earning Ratio (PER) sepanjang 2017 sebesar 25,4 kali. "Valuasi yang tidak murah menjadi salah satu risiko yang perlu diperhatikan investor," ungkap Raphon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×