Reporter: Nur Qolbi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak pada bisnis layanan digital exhange hub, PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) berencana untuk berinvestasi di sebuah grup film dan hiburan bernama Ideosource Entertainment (IDEO).
Investasi ini diharapkan dapat memperkuat value chain dari NFCX dan IDEO, baik dari sisi permintaan dan penawaran pada bisnis digital dan hiburan.
Sebagai informasi, beberapa produk utama NFCX adalah nfcxc.com, Oona TV, Tawarin.com, dan Selaluada.com. Sementara itu, IDEO memiliki beberapa lini bisnis, yaitu produksi film dan media untuk layar lebar dan untuk layanan streaming digital, serta investasi film dan media. Keluarga Cemara dan Gundala adalah contoh film yang mendapat investasi dari IDEO.
Selain itu, IDEO juga memiliki lini bisnis media analytics platform dan agensi pemasaran digital. Ke depannya, perusahaan ini berencana meningkatkan bisnisnya ke lisensi kekayaan intelektual dan merchandising.
Baca Juga: Perkenalkan Samsung terkini: Galaxy Note 10 dan Galaxy Note 10 Plus
Chief Executive Officer (CEO) IDEO Andi Boediman mengatakan, NFCX dan IDEO bisa saling bersinergi. Ia berkaca pada tren global yang mana bisnis hiburan turut melengkapi bisnis e-commerce.
Sebut saja kehadiran Amazon Prime di China dan India, serta Alibaba Picture di China. "Untuk alasan tersebut, kami yakin bahwa IDEO dan NFCX dapat menciptakan nilai sinergis yang luar biasa," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (30/8).
Di sisi lain, CEO NFXC Abraham Theofilus mengatakan, sebagai perusahaan digital exchange hub, NFCX membutuhkan konten yang kuat sebagai magnet alami bagi platform tersebut. Apalagi, NFCX berencana terus membangun disruptive platform di berbagai area, termasuk media dan periklanan.
Pengembangan NFCX ini melihat potensi perkembangan industri film di Tanah Air. Berdasarkan penelitian Motion Picture Association of America (MPAA), Indonesia menempati peringkat ke-15 di 20 besar pasar Box Office Internasional dengan ukuran pasar yang mencapai US$ 400 juta.
Baca Juga: Dengan kamera berotasi, Samsung Galaxy A10 dibanderol Rp 9,5 juta
Pada 2018, industri film Indonesia telah mencapai 52 juta untuk penjualan tiket film Indonesia. Berdasarkan penelitian tersebut, NFCX memprediksi bahwa film Indonesia dan pasar Over-The-Top (OTT) akan tumbuh sebesar 21% CAGR4Y, dari US$ 512 juta pada tahun 2018 menjadi US$ 1,1 miliar pada tahun 2022.
Menurut Abraham, dengan dukungan finansial dan ekosistem digital dari NFCX, IDEO dapat berkembang lebih cepat dan lebih besar. "IDEO film dan media analytic platform juga dapat memperkuat infrastruktur programmatic, deep learning, dan advertising kami," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News