Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengawali perdagangan pekan ini dengan penguatan. Pada Senin (15/2), rupiah di pasar spot ditutup menguat di level Rp 13.910 per dolar Amerika Serikat (AS) atau menguat 0,45%.
Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga berhasil mencatatkan penguatan. Mata uang Garuda ini berhasil ditutup terapresiasi 0,46% ke Rp 13.946 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal memperkirakan, tren positif rupiah akan berpeluang kembali berlanjut pada perdagangan Selasa (16/2). Menurut dia, saat ini rupiah memang tengah diselimuti oleh berbagai sentimen positif.
“Secara umum, dolar AS sedang melemah seiring pasar yang kini justru terlihat pesimistis terhadap pemulihan ekonomi AS pasca pandemi Covid-19. Di satu sisi, dari dalam negeri, rupiah juga baru mendapat katalis positif seiring data ekonomi yang positif,” kata Faisyal ketika dihubungi Kontan.co.id, pada Senin (15/2).
Baca Juga: IHSG menguat 0,77% pada Senin (15/2) meski net sell asing mencapai Rp 693 miliar
Data ekonomi yang dimaksud Faisyal adalah neraca perdagangan pada bulan Januari 2021 yang surplus sebesar US$ 1,96 miliar. Apalagi, dia melihat akan ada tren positif masuknya investor asing baik ke pasar saham maupun pasar obligasi.
Setelah menembus level Rp 14.000 per dolar AS, Faisyal menyebut rupiah memang masih berpotensi untuk terus menguat. Dia berkaca dari pernyataan BI yang pernah menyebut, sekalipun rupiah menembus di bawah Rp 14.000 per dolar AS, sejatinya rupiah masih undervalued.
Baca Juga: BPS catat nilai ekspor Januari 2021 capai US$ 15,30 miliar, naik 12,24% year on year
“Jadi level saat ini masih wajar, secara jangka pendek masih berpotensi terus menguat. Namun, jika penguatan sudah terlalu tajam, BI pasti akan melakukan intervensi, karena rupiah yang terlalu kuat juga tidak bagus,” tambah Faisyal.
Hitungan Faisyal, rupiah pada perdagangan Selasa akan berada pada kisaran Rp 13.870 - Rp 13.970 per dolar AS
Baca Juga: Rupiah menguat 0,45% ke Rp 13.910 per dolar AS pada akhir perdagangan Senin (15/2)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News