kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Neraca dagang akan menggerakkan IHSG pada pekan depan


Jumat, 21 Juni 2019 / 17:53 WIB
Neraca dagang akan menggerakkan IHSG pada pekan depan


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 20,26 poin atau 0,32% ke 6.315,44 pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (21/6). Sejumlah analis memproyeksikan IHSG akan menguat pekan depan dipengaruhi berbagai sentimen.

Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas memproyeksikan IHSG berpeluang menguat karena adanya rilis neraca dagang. “IHSG akan bergerak di rentang 6.289-6.390,” kata Sukarno kepada Kontan.co.id, Jumat (21/6).

Menurut Sukarno sentimen yang mempengaruhi IHSG pada pekan depan adalah rilis neraca dagang yang akan membaik dibanding bulan sebelumnya. Bukan berarti tidak ada sentimen yang akan memberatkan indeks saham acuan ini.

Sukarno bilang sedikit jadi pemberat indeks adalah kondisi eksternal ketidakpastian makro ekonomi dan ketegangan geopolitik Timur Tengah antara AS.

Begitu juga dengan Analis Panin Sekuritas William Hartanto yang memproyeksikan IHSG akan menguat di rentang 6.257–6.400 dalam sepekan. “Namun pada Senin (24/6) mendatang IHSG akan menguat di rentang 6.300-6.370,” kata William.

Secara teknikal menurut William, IHSG sudah menyelesaikan koreksi dan menutup gap. Adapun sentimen lainnya adalah insentif pajak oleh pemerintah.

Kendati demikian, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyatakan pergerakan IHSG pekan depan malah rawan terkoreksi. Pergerakannya akan diperkirakan pada level 6.220-6.335. "Sentimen yang mempengaruhinya karena diumumkannya neraca perdagangan Mei dan ekspor impor Indonesia," terangnya.

Neraca perdagangan dan ekspor impor berpeluang besar hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi pasar. Eskalasi perang dagang masih menjadi faktor yang mendominasi sentimennya. Jika hasilnya kurang baik maka akan memengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dollar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×