Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Melihat pasar ekspor di Asia Tenggara sepi, PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) banting haluan. Perusahaan pembuat plastik dan kemasan ini mengalihkan sebagian besar ekspornya ke Timur Tengah. Salah satunya ke Uni Emirat Arab (UEA).
Direktur Utama YPAS Ishadi mengatakan, pihaknya kini sedang menjajaki pembukaan pasar di UEA dengan beberapa perusahaan Dubai. "Sekarang masih dalam tahap studi kelayakan," ujarnya, akhir pekan lalu.
Pasar ekspor Timur Tengah sejauh ini relatif masih stabil ketimbang kawasan lain. Kawasan Timur Tengah ini juga menjadi muara bertemunya investor asal Afrika dan Asia. "Kami akan mulai mengalihkan pasar ekspor pada tahun ini juga," ujar Ishadi.
Menurutnya, pasar ekspor di kawasan Asia Tenggara mulai berkurang sejak krisis ekonomi dunia merebak. Padahal selama ini, Yanaprima mengandalkan pasar ekspor Malaysia, Filipina, dan Thailand.
Tahun ini, misalnya, YPAS mengurangi ekspornya untuk industri oleochemical ke Malaysia. Soalnya, industri kelapa sawit di negeri jiran itu tengah anjlok. "Di Filipina dan Thailand, industri semen juga bernasib sama, sehingga permintaan barang ke kami berkurang," ujar Ishadi.
Catatan saja, selama ini, Yanaprima mengekspor sekitar 30% dari seluruh hasil produksinya. Artinya, pasar terbesar produk Yanaprima tetap pasar di dalam negeri.
Ishadi memperkirakan, tahun lalu pendapatan YPAS meningkat 15% ketimbang tahun sebelumnya. Sekadar informasi, pada 2007, YPAS mengantongi total pendapatan Rp 241,23 miliar. Adapun laba bersih di 2007 adalah Rp 13,46 miliar. "Tahun lalu laba bersihnya juga naik," ujarnya tanpa menyebut angka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













