Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengakhiri perdagangan hari ini, Selasa (28/9) dengan kinerja yang kurang memuaskan. Di pasar spot, rupiah tercatat melemah 0,14% ke level Rp 14.273 per dolar Amerika Serikat (AS).
Sementara di kurs Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah juga mencatatkan pelemahan. Mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.269 per dolar AS atau terkoreksi 0,08% dari posisi sebelumnya.
Pada perdagangan besok, Rabu (28/9), rupiah diproyeksikan berpotensi kembali melemah. Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyebut, sentimen utama akan datang dari testimoni Gubernur Federal Reserve Jerome Powell di hadapan senat nanti malam. Menurut dia, pernyataan Powell akan menjadi kunci akan seperti apa sikap The Fed mengenai tapering.
Baca Juga: IHSG melemah, SMMA, MPPA, dan UNTR paling banyak dibeli asing pada Selasa (28/9)
“Jika Powell ada indikasi mempertegas pernyataan tiga anggota The Fed yang sebelumnya hawkish, maka ini akan memberikan tekanan terhadap rupiah,” kata Faisyal kepada Kontan.co.id, Selasa (28/9).
Selain itu, Faisyal juga melihat kelanjutan kasus gagal bayar Evergrande juga masih akan jadi salah satu sentimen yang memengaruhi perdagangan rupiah pada esok hari. Sementara ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri juga mengungkapkan rupiah berpotensi melemah.
Selain sikap The Fed pasca-FOMC meeting, minimnya data ekonomi maupun sentimen dari dalam negeri juga berpotensi memperbesar kemungkinan rupiah untuk melemah.
Reny memperkirakan rupiah pada esok hari akan cenderung melemah dengan kisaran Rp 14.240 per dolar AS-Rp 14.293 per dolar AS. Sementara proyeksi Faisyal, rupiah akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.200 per dolar AS-Rp 14.350 per dolar AS dengan kecenderungan melemah.
Baca Juga: Kurs rupiah Jisdor melemah tipis ke Rp 14.269 per dolar AS pada Selasa (28/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News