kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,45   6,85   0.69%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nasdaq melonjak menyambut rilis kinerja emiten teknologi


Senin, 25 Januari 2021 / 22:15 WIB
Nasdaq melonjak menyambut rilis kinerja emiten teknologi
ILUSTRASI. Investor bersiap menyambut rilis kinerja perusahaan-perusahaan teknologi berkapitalisasi jumbo.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasdaq composite melonjak pada awal perdagangan Senin (25/1) meski Dow Jones Industrial Average turun. Investor bersiap menyambut rilis kinerja perusahaan-perusahaan teknologi berkapitalisasi jumbo.

Senin (25/1) pukul 22.05 WIB, Nasdaq Composite menguat 1,29% ke 13.718. Indeks S&P 500 menguat 0,39% ke 3.856. Sedangkan Dow Jones turun 0,34% ke 30.890.

Dow Jones tertekan oleh penurunan saham Merck setelah produsen obat itu mengakhiri program vaksin Covid-19. Merck & Co Inc akan menghentikan pengembangan dua vaksin Covid-19 dengan alasan respons imun yang lebih rendah.

Saham-saham teknologi termasuk Microsoft Corp, Facebook Inc dan Apple Inc diuntungkan oleh pembatasan aktivitas. Investor optimistis laporan pendapatan mereka menyusul hasil optimis dari Netflix Inc minggu lalu.

Baca Juga: IDX-IC perdana diterapkan, pergerakan indeks sektoral mayoritas memerah

Microsoft, dijadwalkan untuk melaporkan kinerja pada hari Selasa. Harga saham Microsoft naik 1,5% setelah Wedbush menaikkan target harga pada saham pembuat perangkat lunak tersebut di tengah ekspektasi pertumbuhan lebih lanjut dalam bisnis cloud untuk tahun 2021.

Harga saham Tesla Inc naik 1,2% menjelang hasil kuartalan pada hari Rabu. "Semua mata tertuju pada teknologi karena sekarang memiliki kesempatan untuk melanjutkan kenaikan yang tertahan dalam beberapa bulan terakhir," kata Thomas Hayes, Chairman Great Hill Capital di New York kepada Reuters.

Investor juga berharap pejabat dalam pemerintahan Presiden Joe Biden dapat mencegah kekhawatiran Partai Republik bahwa proposal bantuan pandemi senilai US$ 1,9 triliun itu terlalu mahal, bahkan ketika anggota parlemen dari kedua belah pihak sepakat bahwa memberikan vaksin Covid-19 ke penduduk AS harus menjadi prioritas.

Baca Juga: Efek kasus BP Jamsostek dinilai tak separah kasus Jiwasraya

"Pasar saham fokus pada dua hal minggu ini, apakah teknologi besar dapat mencapai kinerja yang kami cukup optimistis, dan apakah Kongres dapat melanjutkan paket stimulus yang diantisipasi pasar," kata Hayes.

Indeks utama Wall Street menyentuh rekor tertinggi pekan lalu di tengah harapan pembukaan kembali ekonomi secara penuh dan distribusi vaksin yang efisien di seluruh negeri. AS mencatat lebih dari 175.000 kasus baru corona per hari dengan jutaan orang menganggur.

Menurut Refinitiv, laba emiten diperkirakan naik 23,7% tahun ini setelah turun 14,1% di tahun lalu. 

Baca Juga: Menanti stimulus AS dan perkembangan Covid-19, rupiah besok masih bisa menguat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×