kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Narada rilis reksadana saham


Selasa, 18 Juni 2013 / 06:08 WIB
Narada rilis reksadana saham
ILUSTRASI. Rasa takut untuk berinteraksi dengan boneka merupakan sebuah fobia yang disebut dengan pediophobia.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Bagi Anda yang mencari lahan investasi, ada produk baru reksadana dari PT Narada Kapital Indonesia (Narada). Reksadana tersebut berjenis saham bernama Narada Saham Indonesia.

Direktur Narada, Bowo Witjaksono, mengatakan, produk ini merupakan produk pertama Narada. Instrumen ini menggunakan acuan indeks Kompas 100 dan Morgan Stanley Capital International (MSCI) Indonesia. Narada memilih indeks Kompas 100 karena pilihan saham lebih banyak ketimbang indeks LQ 45. Selain itu, kinerja indeks Kompas 100 lebih baik ketimbang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Kami menggunakan Kompas 100 karena kinerjanya outperform dibandingkan dengan IHSG sekitar 7%-8%. Return year to date Kompas 100 mencapai 24%–26%. Namun, return tersebut sebelum market turun, pekan lalu," kata Bowo, Senin (17/6). Bowo memperkirakan, produk ini bisa memberikan return 18% per tahun.

Investor bisa masuk ke produk ini dengan merogoh kocek minimal Rp 100.000 untuk investasi awal. "Reksadana Narada Saham Indonesia diterbitkan sebanyak 500 juta unit penyertaan dengan nilai aktiva awal sebesar Rp1.000 per lembar," kata Bowo.

Narada menargetkan dana kelolaan sekitar Rp 200 miliar di tahun ini. Untuk mengejar target tersebut, Bowo mengatakan, Narada juga akan menerbitkan reksadana penyertaan terbatas (RDPT), kontrak pengelolaan dana (KPD), reksadana pasar uang, dan reksadana terproteksi. "Saat ini masih dalam tahap diskusi, kami lihat dulu market mana yang bagus," kata Bowo.

Narada adalah perusahaan hasil pemisahan unit usaha PT Investindo Nusantara Sekuritas. Narada menggenggam izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam–LK) pada November 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×