Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas diperdagangkan mendekati level tertinggi lima bulan pekan lalu pada Selasa (1/6) didukung oleh dolar yang lebih lemah dan tekanan inflasi yang meningkat. Sementara investor menunggu data utama ekonomi Amerika Serikat (AS) yang akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang jalur pemulihan ekonomi global.
Melansir Reuters, harga emas spot stabil di US$ 1.907,54 per ons troi pada 0048 GMT. Pekan lalu, harga emas mencapai level tertinggi sejak 8 Januari di US$ 1.912,50. Sedangkan harga mas berjangka AS naik tipis 0,3% menjadi US$ 1.910,60 per ons troi.
Indeks dolar turun 0,3% terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Pekan lalu, data menunjukkan harga konsumen AS melonjak pada bulan April, dengan ukuran inflasi yang mendasari bertiup melewati target 2% Federal Reserve dan membukukan kenaikan tahunan terbesar sejak 1992.
Baca Juga: Harga emas tetap di atas US$ 1.900 setelah data inflasi AS
Emas, yang sering digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi, mendapat manfaat dari data terbaru yang menunjukkan kenaikan harga di Amerika Serikat dan Inggris.
Sementara, aktivitas pabrik di Jepang berkembang pada kecepatan yang lebih lambat di bulan Mei karena pertumbuhan output dan pesanan baru berkurang meskipun permintaan eksternal tetap kuat. Tapi kekhawatiran meningkat bahwa pembatasan darurat virus corona domestik dapat menggagalkan pemulihan ekonomi.
Fokus pelaku pasar minggu ini adalah pada data penggajian AS pada hari Jumat, dengan perkiraan median menunjukkan bahwa mereka akan menunjukkan peningkatan 650.000.
Di tempat lain, harga palladium naik 0,5% menjadi US$ 2.844,19 per ons troi, perak turun 0,1% menjadi US$ 28,03 dan platinum naik 0,2% menjadi US$ 1.188,38.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News