kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Naik empat hari berturut-turut, IHSG diprediksi lanjut menguat pada Jumat (10/12)


Kamis, 09 Desember 2021 / 17:47 WIB
Naik empat hari berturut-turut, IHSG diprediksi lanjut menguat pada Jumat (10/12)
ILUSTRASI. Karyawan memotret layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat naik 0,61% ke level 6.643,93 pada perdagangan Kamis (9/12). Dengan begitu, IHSG sudah empat hari berturut-turut ditutup di zona hijau dengan akumulasi kenaikan 1,61%.  

Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, kenaikan IHSG hari ini didorong oleh keyakinan pelaku pasar bahwa dampak negatif Covid-19 varian omicron tidak begitu mengkhawatirkan seperti dugaan sebelumnya. Sentimen positif juga berasal dari naiknya beberapa harga komoditas dan aksi window dressing. 

Untuk perdagangan Jumat (10/12), Mino memprediksi IHSG akan kembali menguat dengan resistance di level 6.665 dan support di 6.605. 
"Sentimennya masih berasal dari semakin meredanya kekhawatiran investor terhadap varian baru omicron," ucap Mino saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (9/12).

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga memperkirakan, IHSG akan lanjut menguat ke kisaran 6.650-6.680 jika bertahan di atas MA20 pada kisaran level 6.630 di akhir pekan ini (10/12). Support IHSG esok hari diprediksi berada di level 6.580 dengan resistance 6.680. 

Baca Juga: IHSG menguat 0,61% ke 6.643 di perdagangan Kamis (9/12), asing beli RMBA, BMRI, ASII

Secara teknikal, pelebaran positive slope pada Stochastic RSI dan MACD menjadi sinyal kuat potensi rebound lanjutan tersebut. Sementara secara fundamental, katalis positif eksternal berasal dari inflasi China pada November 2021 yang sebesar 2,3% year on year (yoy), lebih rendah dari perkiraan 2,5% yoy.

Selain itu, China juga mencatatkan penurunan Producer Prices Index dari 13,5% yoy pada Oktober 2021 menjadi 12,9% yoy di November 2021. 

"Kedua data tersebut dapat menjadi sinyal bahwa tekanan inflasi akibat global supply chain disruption mulai mereda," tutur Valdy.

Data lain yang mendukung sinyal tersebut adalah kenaikan nilai ekspor impor Jerman bulan Oktober 2021. Tercatat, ekspor Jerman tumbuh 4,1% month to month (mom) dan impornya terkerek 5% mom.

Selanjutnya, dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi data penjualan retail yang diperkirakan membaik di Oktober 2021, sejalan dengan kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) ke level 113,4 di Oktober 2021 dari 95,5 di September 2021. Sebagai informasi, IKK Indonesia kembali naik ke level 118,5 di November 2021.

Untuk perdagangan Jumat (10/12), Valdy menyarankan pelaku pasar untuk mencermati saham-saham yang berkaitan dengan konsumsi masyarakat, seperti ACES, ERAA, INDF, TLKM, dan SIDO, serta BBKP, HRUM, TINS, TOWR, dan SCMA

Sementara Mino merekomendasikan buy saham TLKMICBP, dan ASII, serta buy on weakness BBRI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×