kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

NAB stagnan, imbas kinerja underlying dan minim pilihan


Rabu, 11 Mei 2011 / 09:22 WIB
NAB stagnan, imbas kinerja underlying dan minim pilihan
ILUSTRASI. 4 Film anime seru dan mengharukan ini bisa Anda tonton sekarang juga di Netflix


Reporter: Amailia Putri Hasniawati, Mahmudi Restyanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kinerja reksadana syariah masih belum menggigit. Ini tecermin dari total dana kelolaan alias nilai aktiva bersih (NAB) selama empat bulan pertama tahun 2011. Alih-alih mengalami pertumbuhan, NAB reksadana syariah malah turun.

Mengutip data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), total NAB reksadana syariah per akhir April 2011 adalah
Rp 5,19 triliun. Rinciannya, produk reksadana syariah berbasis saham sebanyak 10 reksadana, nilai dana kelolaannya Rp 1,79 triliun. Sedangkan 14 produk reksadana syariah terproteksi memiliki NAB Rp 1,67 triliun.

Untuk reksadana syariah berjenis pendapatan tetap yang sejauh ini tersedia di pasar sebanyak delapan produk, nilai dana kelolaannya
Rp 448,12 miliar. Terakhir, satu produk reksadana syariah berbasis indeks, NAB-nya Rp 200,69 miliar.

Bila dibandingkan dengan kinerja reksadana syariah di Januari lalu, pertumbuhannya tipis yakni 5,2%. Bahkan, jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu, NAB reksadana syariah justru tergerus 0,6%. NAB reksadana syariah per akhir 2010 Rp 5,22 triliun.

Etty Retno Wulandari, Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan Bapepam-LK, menilai, stagnasi pertumbuhan reksadana syariah akibat loyonya kinerja efek yang menjadi basis portofolio investasi reksadana syariah (underlying). "IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) bergerak fluktuatif, sehingga berpengaruh," ujar dia di Jakarta, Selasa (10/5).

Rudiyanto, Direktur Infovesta menilai, kinerja reksadana syariah bisa terdongkrak jika banyak pilihan obligasi syariah. Alasan Rudiyanto, kupon bunga obligasi syariah lebih tinggi daripada obligasi konvensional.

Produk unggulan reksadana syariah adalah reksadana pendapatan tetap dan reksadana terproteksi. "Namun jumlah obligasi syariah masih sangat jarang," papar dia. Selama ketersediaan obligasi syariah minim di pasar, menurutnya, reksadana berbasis syariah kurang diminati.

Wawan Hendrayana, Analis Infovesta menambahkan, prospek produk ini masih menarik sebagai instrumen investasi. "Saat ini waktu yang tepat untuk koleksi, karena semester dua nanti kinerjanya akan meningkat," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×