kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

MYOR mengerek target laba bersih 2015


Kamis, 11 Juni 2015 / 07:13 WIB
MYOR mengerek target laba bersih 2015
ILUSTRASI. Saham milik Prajogo Pangestu mendongkrak kinerja IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2023. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TANGERANG. Perlambatan ekonomi tak menggentarkan PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Emiten konsumer ini justru mengerek target laba bersih sepanjang 2015. Pada awal tahun ini, MYOR memasang target laba bersih 2015 senilai Rp 600 miliar. Kini, MYOR meningkatkan target laba menjadi Rp 840 miliar. Tak tanggung-tanggung, revisi target laba ini melejit 104,97% dibandingkan realisasi tahun lalu, sebesar Rp 409,82 miliar.

Sedangkan penjualan MYOR diproyeksikan tetap tumbuh 9,46% year-on-year (yoy) menjadi Rp 15,5 triliun. Manajemen MYOR menyebutkan kondisi perekonomian di awal tahun ini kurang baik. Hal tersebut ditambah tingginya harga bahan baku pada tahun lalu, sehingga perseroan menaikkan harga.

Pada kuartal I 2015, kenaikan harga masih didukung masyarakat. "Bahan baku mulai turun. Itu sebabnya ada perubahan target laba," ungkap Direktur MYOR David Wardhana Atmadja kepada KONTAN, Rabu (10/6). Keyakinan MYOR tecermin pada pencapaian kinerja kuartal pertama tahun ini. Laba bersih emiten itu melonjak 128% (yoy) menjadi Rp 272,7 miliar. Padahal pendapatannya turun tipis 1,14% (yoy) menjadi Rp 3,46 triliun.

Direktur Utama MYOR Andre Sukendra Atmadja menyatakan, MYOR akan konsisten menerapkan peningkatan distribusi dan ketepatan pengeluaran pemasaran. MYOR akan terus menjaga ketersediaan dan visibilitas produk di pasar. Manajemen juga akan menerapkan strategi pemasaran yang tepat guna. Caranya, memanfaatkan anggaran untuk iklan dan kegiatan lain demi menambah konsumen.

Meski begitu, Direktur MYOR Hendrik Polisar tak memungkiri sejumlah tantangan, seperti perlambatan ekonomi, fluktuasi kurs dan kenaikan harga bahan baku. Demi menjaga gross margin, emiten harus mengerek harga jual agar beban tak dialihkan ke konsumen.

Tahun ini, MYOR mengalokasikan belanja modal (capex) US$ 50 juta untuk meningkatkan utilisasi kapasitas terpasang dan menambah mesin di pabrik. Untuk sumber dana, porsinya 60% kas internal dan 40% pinjaman bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×