Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA - PT Mutuagung Lestari (MUTU International) telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten MUTU. Beberapa saat setelah dinyatakan IPO, saham MUTU pun mengalami kelebihan pemesanan atau oversubscribed hingga 252 kali.
“Animo investor terlihat sangat tinggi untuk saham IPO MUTU yang tercermin dari oversubscribed hingga 252 kali,” kata Presiden Direktur PT Mutuagung Lestari atau MUTU, Arifin Lambaga dalam keterangannya.
Kesukseskan MUTU melantai di BEI juga tak terlepas dari peran Arifin yang telah 33 tahun memimpin perusahaan ini. Arifin memulai kariernya di Mutuagung Lestari pada 1990.
Baca Juga: IPO, Saham Mutuagung Lestari (MUTU) Oversubscribed 252 Kali
Ia transformasikan MUTU menjadi perusahaan sertifikasi utama di Indonesia, khususnya untuk sertifikasi kayu ekspor ke Jepang. MUTU, yang awalnya bernama Kiani Mutulestari, diubah namanya menjadi PT Mutuagung Lestari dan dikenal sebagai MUTU International.
Dengan kualitas kayu lapis yang bervariasi di Indonesia, Arifin melihat kesempatan untuk meningkatkan standar kualitas melalui sertifikasi kayu lapis yang lebih ketat dari standar Jepang.
Kualitas kayu lapis yang disertifikasi MUTU akhirnya lebih unggul daripada produk yang disertifikasi oleh lembaga Jepang.
Baca Juga: Saham Mutuagung Lestari (MUTU) Melesat 34,26% Saat Melantai Perdana di BEI
Meskipun MUTU telah berhasil dalam sertifikasi, mereka membutuhkan pengakuan dari pemerintah Jepang. Setelah melalui serangkaian negosiasi dan audit, pada 1996, MUTU mendapat pengakuan sebagai Foreign Testing Organization (FTO) oleh Parlemen Jepang.
Di bawah kepemimpinan Arifin, MUTU dikenal dengan kredibilitas dan integritasnya. Arifin menekankan kejujuran dan profesionalitas sebagai pilar utama. Ia percaya bahwa nilai-nilai ini harus ditanamkan dalam setiap karyawan.
Pria kelahiran Luwuk, 1957 juga menekankan pentingnya menjaga norma dan integritas dalam perusahaan untuk menghindari praktik tidak etis. Sebagai bentuk penghargaan dan hukuman, dia memberlakukan sistem reward and punishment untuk mendorong karyawan dalam menjalankan nilai-nilai tersebut.
Baca Juga: Menakar Prospek Mutuagung Lestari (MUTU), Perusahaan Jasa TIC yang Siap IPO
Selain itu, Arifin selalu mendorong budaya inovasi dalam perusahaan untuk mencari peluang baru dan meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan dan pelanggannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News