kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Multistrada menggantungkan harapan di pasar ekspor


Jumat, 16 Maret 2018 / 12:23 WIB
Multistrada menggantungkan harapan di pasar ekspor
ILUSTRASI. Ban Mobil Achilles Produksi PT Multistrada Arah Sarana Tbk


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar ekspor ban masih menjanjikan. Tercatat beberapa perusahaan ban lokal aktif menjual produknya ke luar negeri. Permintaan global yang masih positif tidak disia-siakan oleh pabrikan untuk mengenjot penjualan ekspornya.

Uthan A. Sadikin, Direktur Pemasaran PT Multistrada Arah Sarana Tbk mengatakan, setiap perusahaan ban menginginkan adanya diversifikasi pemasaran sehingga dapat menjaga kinerja penjualan.

Setiap perusahaan, memiliki porsi penjualan yang berbeda-beda. Namun, rata-rata prosentasenya berimbang atau bahkan lebih tinggi dari penjualan domestik. "Kisarannya, 50%-70% dari volume penjualan itu ditujukan untuk ekspor," ujar Uthan, Kamis (15/3).

Sampai saat ini, emiten berkode saham MASA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini sudah mengekspor ban produksinya ke beberapa negara di kawasan Amerika Serikat, Eropa, Asia dan Afrika. Porsi penjualan produk ban ke Amerika Serikat masih mendominasi. Yakni dengan mencapai sekitar 40% dari total ekspor.

Namun, kebijakan proteksionisme yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) di sektor perdagangan baru-baru ini turut membuat Multistrada ketar-ketir. Uthan khawatir, bila Amerika Serikat memperlebar produk yang diproteksi hingga ke produk ban, maka pangsa pasar yang dominan akan menyusut.

Padahal, Indonesia termasuk dalam lima besar negara pengekspor ban dunia bersanding dengan China, Thailand dan Vietnam. Untuk itu, Uthan berharap pemerintah Indonesia aktif dalam perundingan yang menyangkut perang dagang.

Persaingan harga

Walau permintaan pasar ban cenderung meningkat, Multistrada tidak dapat meraup keuntungan yang tinggi. Persaingan pasar ban yang ketat membuat pabrikan harus mengatur strategi, salah satunya menurunkan harga agar lebih kompetitif.

Apalagi, Multistrada cukup besar ketergantungannya terhadap pasar ekspor. "Beberapa faktornya seperti price pressure di dunia, belum lagi kami harus kompetisi dengan negara lain," kata Uthan.

Mengutip laporan keuangan kuartal III-2017, pendapatan bersih Multistrada mencapai US$ 208 juta, naik 18% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, nilai ekspor menyumbang 66%.

Saat ini. kapasitas terpasang pabrik ban sepeda motor Multistrada mencapai 6 juta unit per tahun. Sementara untuk ban mobil sebanyak 28.000 unit per hari, dan ban truk mencapai 300 unit per hari. Untuk tingkat utilitas produksi ban berada dikisaran 70%.

Sebelumnya, untuk mengejar peningkatan penjualan, tahun ini Multistrada akan mengerek volume produksi. Bila tidak ada gangguan, perusahaan ini merencanakan dapat meningkatkan utilitas produksi pabrik bannya sebesar 10% lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×