kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mulia Industrindo (MLIA) Absen Bagi Dividen, Ini Alasannya


Jumat, 24 Juni 2022 / 18:44 WIB
Mulia Industrindo (MLIA) Absen Bagi Dividen, Ini Alasannya
ILUSTRASI. PT Mulia Industrindo Tbk


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kaca, PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2021. Hal tersebut mendapat pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung virtual, Jumat (24/6).

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Mulia Industrindo Henry Bun menjelaskan, hal ini disebabkan karena masih ada defisit dari laba di tahan sebesar Rp 558 miliar dari tahun buku 2021.

"Dengan ketentuan yang ada dan berlaku, kami belum bisa membagikan dividen jika masih defisit. Diperkirakan tahun 2023 kami bisa membagikan dividen tahun 2022," jelasnya pada paparan publik di Jakarta, Jumat (24/6).

Lebih detail, Henry menjelaskan tahun ini MLIA menargetkan bisa mencapai profit atau laba sebesar Rp 700 miliar. Ia menilai jika perolehan ini bisa tercapai, nilai defisit tersebut sudah bisa menjadi nilai positif. Dengan demikian, pembayaran deviden diperkirakan bisa berlangsung untuk tahun 2022 pada tahun 2023 yang akan datang.

Ia juga menambahkan, RUPS juga menyetujui adanya stock split dengan rasio 1:5. Mengenai waktu pelaksanaan, hal ini akan diinformasikan di lain waktu.

Baca Juga: Mulia Industrindo (MLIA) Berencana Tambah Volume Produksi di Tahun Depan

Sebagai catatan, pada tahun 2021 MLIA mencatat kinerja cemerlang 2021 dengan pencapaian laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 647,24 miliar.

Angka ini melesat signifikan dibandingkan laba bersih pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 55,08 miliar. Terkereknya laba bersih di tahun lalu, sejalan dengan meningkatnya angka penjualan bersih perusahaan di sepanjang tahun 2021.

Peningkatan penjualan bersih hingga 19,11% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 4,45 triliun. Pada tahun 2020, penjualan bersih MLIA tercatat senilai Rp 3,73 triliun. Penjualan pihak ketiga masih berkontribusi paling tinggi terhadap penjualan MLIA di tahun 2021, yang nilainya mencapai Rp 4,57 triliun.

Dengan rincian, penjualan lokal sebesar Rp 3,32 triliun dan penjualan ekspor senilai Rp 1,25 triliun. Sementara itu, untuk penjualan pihak berelasi yang terdiri dari penjualan ekspor tercatat sebesar Rp 18,96 miliar di sepanjang 2021.  

Pada tahun 2021, MLIA mencetak volume produksi kaca lembaran sebesar 551.800 ton, menurun 1% dari volume produksi tahun 2020 di angka 554.800 ton. Volume produksi botol kemasan berada di angka 156.300 ton atau meningkat 20% dari produksi 2020 di angka 130.300 ton.

Volume produksi gloss black meningkat 10% dibandingkan 2020 menjadi 79.100 ton dari 71.900 ton. Lalu volume produksi kaca pengaman otomotif adalah sebesar 850.000 meter persegi, meningkat 49% dari 571.200 meter persegi.

 

Pasar Asia masih menyerap produk MLIA secara mayoritas. Ekspor kaca lembaran lebih dari 80% diserap oleh pasar Asia, disusul oleh kontribusi penjualan dari Australia dan New Zealand sebesar 7%, Eropa sebesar 5%, Amerika sebesar 4% dan Afrika 2%.

Lalu, penjualan ekspor botol kemasan dan glass block juga masih didominasi pasar Asia dengan kontribusi sebesar 76%, disusul pasar Amerika Serikat sebesar 20%, lalu pasar Australia sebesar 3,4%, pasar Eropa dan Afrika, dengan masing-masing kontribusi 0,4% dan 0,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×