kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mulai lirik data center, simak rekomendasi saham sektor properti dari MNC Sekuritas


Senin, 18 Oktober 2021 / 09:38 WIB
Mulai lirik data center, simak rekomendasi saham sektor properti dari MNC Sekuritas
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan sektor teknologi sebagai new economy diproyeksikan akan menjadi tulang punggung baru bagi perekonomian Indonesia ke depan. Di satu sisi, pandemi Covid-19 telah mendorong penggunaan layanan digital lebih cepat dari yang diperkirakan. 

Analis MNC Sekuritas Muhammad Rudy Setiawan dalam risetnya pada 14 Oktober menuliskan, sektor properti merupakan salah satu sektor yang berpotensi ikut terkena keuntungan perkembangan sektor teknologi ke depan. 

Menurutnya, keberadaan data center bisa menjadi peluang bisnis bagi para emiten properti. 

Apalagi, Indonesia memiliki pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara pada tahun lalu, dengan Gross Merchandise Value (GMV) sebesar US$ 32 miliar. 

Yang terbaru, kontribusi transaksi segmen e-commerce dan data center sebesar 23,35% pada paruh pertama tahun ini, terbesar kedua setelah segmen otomotif yang berkontribusi 44,09%.

Baca Juga: Menunggu hasil RDG BI, analis rekomendasi saham ini, ada BBRI, BBCA, BBNI dll

“Mengingat potensi pertumbuhan permintaan yang semakin kuat, emiten developer mulai melihat peluang melakukan ekspansi ke bisnis data center,” tulis Rudy dalam risetnya.

Rudy menyebutkan, sejauh ini PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sedang dalam tahap diskusi dengan calon mitra terkait bisnis data center. Sementara PT Ciputra Development Tbk (CTRA) sudah menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan calon mitra.

Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi sinyal positif bagi BSDE dan CTRA karena dapat memberikan recurring income yang lebih stabil selama pandemi dibandingkan dengan pusat perbelanjaan, persewaan kantor, dan hotel. 

Di satu sisi, Rudy melihat kelangsungan bisnis akan tergantung pada lokasi data center itu sendiri karena sebagian besar pengembangan data center saat ini berada di Bekasi & Karawang yang memiliki harga tanah per m2 yang jauh lebih murah (Rp 2 juta-3 juta/m2) dibandingkan dengan harga di Bumi Serpong Damai sekitar Rp 4 juta-5 juta/m2.

Di luar dari bisnis data, Rudy melihat outlook sektor properti masih akan positif untuk sepanjang sisa tahun ini. Beberapa katalis positif yang mendukung adalah masih berlakunya program PPN untuk pembelian rumah, serta bunga KPR yang di bawah 9%.

“Apalagi, secara valuasi, sektor ini dihargai berdasarkan rata-rata diskon pada level 55%-65% untuk NAV-nya. Jadi kami masih memberikan rating overweight untuk sektor properti,” imbuh Rudy.

Ia merekomendasikan untuk beli saham BSDE dan CTRA dengan masing-masing target harga Rp 1.500 dan Rp 1.300 per saham.

Selanjutnya: Sinyal tapering menguat, begini dampaknya bagi IHSG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×