kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MTFN targetkan pendapatan Rp 63 miliar di 2012


Senin, 19 Desember 2011 / 19:10 WIB
MTFN targetkan pendapatan Rp 63 miliar di 2012
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN) menargetkan pendapatan di 2012 mencapai Rp 63 miliar. "Pendapatan itu dengan margin laba usaha sebesar 20%," kata Direktur MTFN Budi Prihantoro di Jakarta, Senin (19/12).

Angka tersebut memang naik signifikan dibandingkan pendapatan di 2011 ini. Sebagai gambaran, hingga September 2011, MTFN memperoleh pendapatan Rp 22,7 miliar, atau tumbuh 26,1% dibanding pendapatan di periode sama tahun lalu sejumlah Rp 18 miliar. Sayangnya, MTFN mencatatkan rugi bersih senilai Rp 7,1 miliar. Padahal, di akhir September 2010, MTFN masih meraup untung sebesar Rp 3,2 miliar.

Hal tersebut terjadi karena sepanjang tahun ini, blok minyak perusahaan belum berproduksi. Perusahaan pun menargetkan tahun depan, beberapa blok minyaknya dapat berproduksi. Tahun depan, perusahaan akan memproduksi 1.500 BOPD.

Produksi tersebut berasal dari dua blok. Pertama, Blok Tonga, Sumatera Utara yang memiliki cadangan minyak sebanyak 11 juta barel. Saat ini, MTFN sedang melakukan pembukaan kembali dan pengeboran atas 2 sumur minyak di sana. Targetnya, di tahun depan, Blok Tonga sudah bisa memproduksi minyak sebanyak 1.200 barel oil per day (BOPD).

Kedua, MTFN juga tengah mengembangkan blok minyak Ibul, di Sumatera Selatan (Sumsel). MTFN sudah membuka kembali satu sumur minyak di sana dan melakukan 2 workover dan 3 well service atas sumur-sumur yang ada. "Kita menargetkan produksi dari Ibul di tahun depan sebanyak 330 BOPD," imbuh Budy. Blok Ibul sendiri memiliki cadangan minyak sebesar 8,7 juta barel

Sebagai informasi, MTFN masih memiliki dua blok minyak lain, yaitu Air Komering PSC di Sumsel yang memiliki cadangan 280,7 barel, dan blok Senipah PSC di Kalimantan Timur yang memiliki cadangan 27 juta barel.

Selain minyak, MTFN juga sebenarnya memiliki dua blok gas, yaitu Suci di Jawa Timur dan East Kangean di lepas pantai Lombok. Dua blok itu masing-masing memiliki cadangan gas sebanyak 3,5 trillion cubic feet (TCF) dan 928 billion cubic feet (BCF).

Kendati demikian, MTFN memprioritaskan pengembangan blok minyak terlebih dahulu ketimbang gas. Budi menjelaskan, perusahaan memang telah menetapkan pengembangan blok minyak sebagai rencana bisnis tahap I, sedangkan blok gas masuk ke dalam tahap II. Itu artinya MTFN baru akan menggarap pengembangan blok gas setelah 4 blok minyak tersebut sudah berproduksi memadai.

Kebijakan tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa pengembangan blok gas membutuhkan waktu yang lebih lama. Soalnya, MTFN harus membangun banyak infrastruktur seperti pipa gas yang membutuhkan investasi besar. "Gas lebih bersifat jangka panjang, kita perkirakan 2-3 tahun lagi baru bisa digarap," pungkas Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×