Reporter: Yuwono Triatmodjo, Abdul Wahid Fauzi | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) batal mempercepat pembelian kembali obligasi dollar dalam denominasi Amerika Serikat (AS). Penyebabnya, harga obligasi yang akan di-buyback terus meroket.
Penegasan itu disampaikan Presiden Direktur MPPA, Benjamin Mailool. "Kami menunda percepatan buyback. MPPA baru akan membeli kembali obligasi pada Agustus 2010," kata dia, akhir pekan lalu.
Pembatalan ini bertentangan dengan optimisme yang disuarakan Benjamin sebelumnya. Ia pernah menyebut, rencana percepatan buyback obligasi bisa rampung pada bulan April-Mei 2010.
Dalam rencana semula, MPPA akan mempercepat buyback obligasi global dengan menggunakan dana hasil divestasi 90,76% saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Penjualan ke CVC Capital melalui Meadow Asia Company itu, menghasilkan dana Rp 7,16 triliun.
MPPA berniat mempercepat buyback karena pelunasan dini itu bisa menghemat biaya bunga obligasi senilai Rp 400 miliar per tahun.
Namun penghematan biaya bunga itu dinilai tidak lagi sebanding, mengingat harga obligasi globalnya di pasar internasional terus naik. MPPA sendiri melontarkan ide percepatan pembelian kembali di saat harga obligasinya berkisar 102-103. Namun, "Saat ini harga obligasi MPPA sudah mencapai sekitar 105," imbuh dia.
Berdasarkan data yang dihimpun KONTAN, harga obligasi global MMPA terendah tahun ini berada di posisi 101,5. Harga itu terjadi pada awal minggu kedua Februari 2010.
Harga obligasi MPPA mulai melesat sejak 25 Februari lalu, dari 101,79 dengan imbal hasil (yield) mencapai 9,89%. Di penghujung April, harga obligasi global MPPA sudah sampai di level 104,83 dengan yield 8,34%.
Investor minta harga premium
Menurut Benjamin, jika MPPA ngotot melakukan percepatan buyback obligasi pada April-Mei ini, kemungkinan besar para pemegang kreditur akan meminta harga pelunasan obligasi di kisaran 106 hingga 107.
Prediksi harga ini disampaikan tiga investment banker yang diajak bicara oleh manajemen MPPA. Angka ini menurut Benjamin cukup memberatkan. Dalam perjanjian awal, MPPA berhak membeli obligasi globalnya pada bulan Agustus 2010 pada harga pelaksanaan 105,38.
Chandra, Analis e-Trading Securities menilai, wajar jika MPPA tidak jadi mempercepat buyback obligasi global. "Jika dibeli dengan harga premium, tentu akan berpengaruh terhadap keuangan MPPA," katanya. Chandra menambahkan, kenaikan harga obligasi global MPPA yang terjadi belakangan ini bisa diartikan pemegang obligasi meminta harga premium.
Sekedar catatan, obligasi global senilai US$ 200 juta tersebut, diterbitkan anak perusahaan MPPA yang bernama Matahari International BV. Obligasi itu jatuh tempo tahun 2012 dengan kupon bunga 10,75% per tahun.
Tahun ini, Benjamin memperkirakan kinerja perusahaannya bsia tumbuh hingga dua digit. "Bisnis makanan masih cukup menjanjikan," tegas dia, tanpa menyebut besar kenaikan yang diharapkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News