kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MPPA ingin bersinar dengan gerai baru


Rabu, 23 Maret 2016 / 08:24 WIB
MPPA ingin bersinar dengan gerai baru


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kinerja keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) pada tahun lalu belum maksimal. Pengelola supermarket Hypermart ini masih tertekan, khususnya dari sisi laba bersih. Tekanan tersebut diprediksi masih akan berlanjut tahun ini.

Matthew Wibowo, analis Mandiri Sekuritas, bilang, tahun lalu MPPA mencatat kenaikan pendapatan sekitar 2% year on year (yoy) menjadi Rp 13,9 triliun. Angka ini masih sejalan dengan prediksi sebelumnya. Tapi, laba bersihnya justru di bawah ekspektasi.

Bukan hanya itu, MPPA juga mencatat penurunan laba bersih 67% (yoy) menjadi Rp 183 miliar. "Tekanan terbesar terjadi pada kuartal keempat tahun lalu. Di periode itu, MPPA melakukan promosi terutama untuk produk elektronik," ujar Matthew, Selasa (22/3).

Memang di industri ritel, promosi seperti memberi diskon mampu meningkatkan volume penjualan. Tapi, menimbulkan konsekuensi berupa tekanan laba bersih. Di saat yang sama, hal ini bisa mengerek beban penjualan.

Di luar itu semua, MPPA juga belum bisa lepas dari melemahnya laju same sales store growth (SSSG). Sepanjang kuartal IV 2015, SSSG MPPA tercatat minus 6,5%. Selama 2015, SSSG perusahaan ini minus 1,9%.

Melihat kondisi tersebut, Matthew melihat dengan hati-hati prospek MPPA tahun ini. Tekanan tersebut juga tak lepas dari ketatnya persaingan. Uniknya, pesaing utama justru datang dari industri minimarket. Sejauh ini kinerja minimarket melampaui kinerja hipermarket.

Saat ini, MPPA bersemangat menggunakan konsep baru gerai Hypermart, yakni konsep G7 atau generasi ketujuh. Rencananya, tahun ini akan ada enam hingga tujuh gerai baru Hypermart G7 dan merenovasi lima gerai yang sudah ada menjadi gerai G7.

Terkait hal ini, Matthew masih me-review sejauh mana efeknya, termasuk dampak terhadap kinerja konsolidasi MPPA. Agaknya upaya ini mampu memberikan hasil positif.

Dalam tempo lima tahun ke depan, MPPA berencana mengkonversi 50 gerai lama ke konsep G7. Tahun lalu, sudah ada delapan gerai yang dikonversi. Gerai yang telah dikonversi menunjukkan kenaikan penjualan 20%-25%.

"Jadi, konsep baru ini akan mengakselerasi kinerja MPPA di 2016," ujar Johanes Prasetya, analis BCA Sekuritas dalam riset 26 Januari 2016.

Jennifer Natalia Widjaja, analis Ciptadana Securities, menambahkan, selain Hypermart G7, konsep gerai Smart Club juga dinilai mampu menangkap peluang membaiknya daya beli masyarakat.

Smart Club adalah pusat grosir. Gerai ini menyasar para konsumen bisnis. Dengan membeli produk lebih banyak, harga menjadi lebih murah ketimbang membeli satuan. "Smart Club akan menjadi strategi alternatif bagi MPPA untuk meningkatkan top line-nya," ujar Jennifer dalam sebuah riset.

Mempertimbangkan pencapaian tahun lalu plus potensi tekanan tahun ini, Matthew kembali me-review rekomendasi dan target harga MPPA. Sebelumnya, dia merekomendasikan neutral MPPA dengan target Rp 2.175 per saham.

Johanes dan Jennifer merekomendasikan buy, dengan target masing-masing Rp 2.175 dan Rp 2.300 per saham. Harga saham MPPA kemarin menurun 2,68% menjadi Rp 1.635 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×