Sumber: Kontan |
JAKARTA. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) berniat mengalihkan aset-asetnya ke perusahaan afiliasinya yang juga berstatus perusahaan terbuka, yakni PT Pacific Utama Tbk (LPPF).
Belum jelas bagaimana bentuk dan skema pengalihan aset itu. Yang terang, MPPA akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Oktober 2009 guna meminta restu dari pemegang saham untuk melaksanakan rencana tersebut.
Selain itu, MPPA juga akan meminta restu untuk melakukan penyertaan saham di LPPF. Caranya, MPPA akan membeli Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dari pemegang saham LPPF. Setelah itu, MPPA akan mengeksekusi hak itu dalam penawaran umum terbatas (PUT) II Pacific Utama. MPPA juga akan menjadi pembeli siaga dalam PUT ini.
Hingga Juni 2009, MPPA belum mempunyai saham di LPPF. Vice President Corporate Communications MPPA Roy N. Mandey saat dihubungi KONTAN mengaku belum bisa memberikan informasi soal rencana pengalihan aset dan pembelian saham itu. "Pekan depan bisa ditanyakan ke direksi," kata Roy.
Dalam keterbukaan informasi, LPPF menyatakan akan menambah modal lewat PUT selambatnya pada kuartal keempat 2009. Sebelum itu, LPPF akan melakukan reverse stock atau membundel 10 sahamnya menjadi satu saham.
Jadi, nilai nominal saham seri A LPPF akan berubah dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 10.000 per saham. Sedangkan saham seri B akan berubah dari Rp 70 per saham menjadi Rp 700 per saham.
Setelah pembundelan, total saham LPPF akan menciut dari 1,33 miliar jadi 132,62 juta. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi manajemen serta penyertaan strategis di perusahaan jasa keuangan dan perdagangan ini akan meminta persetujuan reverse stock lewat RUPSLB 23 Oktober 2009.
Dalam RUPSLB ini pula LPPF akan meminta persetujuan untuk menjual 20,27% saham PT Lippo Securities Tbk (LPPS) atau seluruh kepemilikannya kepada induk usahanya, Pacific Asia Holdings Ltd. Dengan harga Rp 116 per saham, LPPF akan meraup dana Rp 52,16 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
