Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi belum mempengaruhi penjualan sepeda motor. Data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) menyebut, penjualan naik 6% menjadi 660.509 unit pada April 2013 dibanding Maret. Honda menguasai penjualan motor 60,89% dari total atau sekitar 391.991 unit.
Prospek bisnis yang masih cerah membuat perusahaan distributor dan penjual motor merek Honda, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), mantap melenggang ke pasar modal. MPMX melepas 970 juta saham setara 21,73% dari modal ditempatkan dan disetor penuh melalui initial public offering (IPO). Harga penawaran Rp 1.500 per saham. Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) 29 Mei 2013 itu berhasil mengantongi dana sebesar Rp 1,45 triliun.
Direktur Utama MPMX, Tossin Himawan menilai, secara historis penjualan motor berpotensi terpukul ketika harga BBM naik. Itu terjadi saat pemerintah menaikkan harga BBM di 2005 dan 2008.
Namun, Tossin yakin, penjualan sepeda motor tahun ini tidak beda dari 2012 sebanyak 730.000 unit. Agar penjualan kencang, Tossin mengupayakan penjualan melalui anak usaha di bidang pembiayaan, PT Mitra Pinasthika Mustika (MPM) Finance dan PT Sasana Artha Finance (SAF).
Agar, kontribusi bisnis pembiayaan makin baik, MPMX akan menambah lima kantor cabang pada 10 lokasi layanan dan 14 kantor pemasaran baru di tahun ini. Hingga Desember 2012, MPM Finance sudah memiliki 47 kantor cabang, 96 lokasi layanan dan enam kantor pemasaran. SAF saat ini memiliki 31 kantor cabang.
Kinerja tumbuh
MPMX berharap, kinerja konsolidasi di tahun ini tetap tumbuh. Tossin ingin, pertumbuhan pendapatan di tahun ini sama dengan rata-rata tiga tahun terakhir yaitu 13%. Sementara, laba bersih naik 20%. Pendapatan MPMX pada tahun lalu bertumbuh 27,5% dari Rp 8,45 triliun pada 2011 menjadi Rp 10,7 triliun.
Sedangkan, laba bersih perusahaan melonjak 70,3% dari Rp 219,9 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 373,5 miliar.
Agar tetap bertumbuh MPMX menyiapkan sejumlah ekspansi di berbagai lini bisnis. Dana hasil IPO juga digunakan untuk mendanai ekspansi. Misal, 24% dana IPO untuk akuisisi perusahaan penyewaan kendaraan melalui MPMRent. Direktur Keuangan MPMX, Troy Pawarta, memastikan akan menggunakan dana Rp 220 miliar untuk mencaplok sejumlah perusahaan dengan armada sekitar 1.800 unit. Meski demikian, dia belum menyebut nama perusahaan akan diakuisisi
Selain akuisisi, MPMX juga menganggarkan membeli armada baru sebanyak 3.000 unit. MPMX juga akan menggunakan 12% dana IPO untuk pembelian armada. Pada akhir tahun 2012, MPMX menargetkan bisa memiliki 14.000-15.000 unit kendaraan.
Sementara lini bisnis oli sepeda motor PT Federal Karyatama (FKT) mendapat jatah cukup besar yaitu 42%. Dimana sebesar 20% untuk membangun fasilitas pabrikasi dan pembotolan pelumas dan 22% untuk akuisisi sisa saham FKT dari Djajus Adisaputro. Nilai akuisisi sekitar Rp 300 miliar.
MPMX juga menjatah 7% untuk anak usaha di bidang asuransi yaitu PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika. Sisanya untuk melunasi utang kepada bank Rp 115 miliar dan modal kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News