Reporter: Namira Daufina | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Morgan Stanley merevisi proyeksi beberapa harga komoditas untuk tahun 2016. Revisi setelah melihat perkembangan pertumbuhan ekonomi global saat ini.
Dalam laporan kuartalan Morgan Stanley, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (16/3), beberapa harga komoditas memang diprediksi masih positif. Sebut saja harga aluminium yang diduga naik 1% menjadi US$ 1.565 per metrik ton. Disusul emas melesat 8% ke level US$ 1.173 per ons troi serta platinum naik 4% di US$ 926 per ons troi.
Sedangkan beberapa komoditas lainnya tetap diprediksi bearish. Seperti tembaga yang diduga merosot 3% ke level US$ 5.071 per metrik ton serta nikel juga turun 3% menjadi US$ 10.362 per metrik ton.
Menurut Morgan Stanley kejatuhan bagi mayoritas logam industri disebabkan oleh tidak adanya gelontoran stimulus yang dilakukan China yang meningkatkan kepercayaan pasar akan logam industri. Sementara diketahui China merupakan konsumen terbesar dari logam industri. Artinya diduga permintaan masih akan melempem yang akan menyeret harga dalam tren penurunan.
Walau demikian, pergerakan harga aluminium diprediksi memang berbeda. Sebab komoditas ini dilihat menjadi bahan baku baru bagi otomotif dan pembangkit listrik baik di Jepang dan Arab Saudi. Hal itu bisa mengangkat harga aluminium ke depannya.
Sedangkan untuk logam mulia, tren diduga masih akan positif mengingat kelesuan ekonomi global akan meningkatkan pamor logam mulia sebagai safe haven.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News