Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Moody's Investors Service menyematkan peringkat Ba3 untuk senior unsecured bond yang diterbitkan oleh TBLA International Pte Ltd, anak usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA). Utang ini memiliki outlook stabil.
Utang yang akan diterbitkan ini sepenuhnya dijamin oleh TBLA. Emiten perkebunan ini akan menggunakan dana hasil penerbitan surat utang untuk membayar atau mengurangi pinjaman.
Sebelumnya, Kontan.co.id memberitakan bahwa TBLA berniat merilis surat utang berdenominasi dollar Singapura. Rencana ini adalah perubahan dari rencana penerbitan obligasi global sebelumnya, yakni sebesar US$ 200 juta.
Jacintha Poh, Vice President and Senior Analyst Moody's mengatakan, setelah TBLA membayar utang lama dengan dana hasil penerbitan baru, rasio secured debt terhadap total debt akan membaik menjadi 40%. "Kami memperkirakan, TBLA akan mengurangi ketergantungan terhadap pendanaan secured financing dalam dua tahun ke depan," kata dia dalam pernyataan pemeringkatan.
Tunas Baru Lampung bergerak di bisnis perkebunan. Pendapatan emiten ini berasal dari penjualan crude palm oil (CPO) dan gula. Moody's melihat prospek kedua komoditas ini bagus mengingat permintaan domestik yang tinggi.
Namun, peringkat utang TBLA tertahan oleh skala bisnis yang masih terhitung kecil, paparan TBLA terhadap harga CPO yang fluktuatif, serta ketidakpastian kuota impor gula di Indonesia.
Hingga kuartal III-2017, TBLA berhasil mencatat kinerja yang cukup baik. Pendapatan perusahaan ini meningkat 46,73% year-on-year (yoy) menjadi Rp 6,61 triliun, lantaran meningkatnya penjualan produk olahan kepala sawit dan gula. Hal ini turut meningkatkan laba TBLA hingga 46,19% yoy menjadi Rp 704,18 miliar di periode ini.
Moody's memperkirakan, laba TBLA akan meningkat setelah operasional pabrik biodiesel, pabrik dan pengolahan gula. Rasio utang terhadap EBITDA TBLA akan turun menjadi 3 kali dari 3,2 kali pada akhir September 2017.
Lembaga rating ini menambahkan, peringkat utang TBLA kemungkinan tidak berubah dalam jangka pendek dan menengah. Peringkat utang TBLA akan naik jika perbaikan finansial TBLA sudah mantap milsanya jika rasio utang terhadap EBITDA TBLA mencapai 2,5 kali.
Pemegang saham TBLA adalah PT Sungai Budi dengan kepemilikan 25%, PT Budi Delta Swakarya 26%. Kedua perusahaan ini dimiliki oleh Widarto, Komisaris Eksekutif TBLA dan Santoso Winata, Presiden Komisaris TBLA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News