Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Monex Investindo Futures (MIFX) meluncurkan kampanye #SemudahItu untuk memberikan kemudahan dan edukasi, terutama bagi trader pemula foreign exchange (forex). Inisiatif tersebut berangkat dari peminat investasi forex yang terus meningkat, namun belum banyak kemudahan yang didapatkan oleh investor ataupun trader.
Meningkatnya peminat trading forex di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya pasar forex yang buka 24 jam dalam 5 hari, likuiditas yang tinggi, pasar forex memiliki sistem leverage, serta modal yang cukup terjangkau untuk memulainya.
Direktur Utama MIFX, Ferhad Annas mengatakan, MIFX menawarkan gagasan untuk pemaknaan ulang terhadap istilah “mudah” di era digital lewat kampanye #SemudahItu. Kata mudah, selain dipersepsikan sebagai gampang dan serba digital, saat ini juga harus mencakup aman, legal, dan terjangkau.
Istilah ini selanjutnya akan diperkenalkan secara intensif dan masif kepada masyarakat dan juga khususnya kepada para nasabah MIFX, serta generasi muda agar bisa merasakan persepsi yang lebih baik terhadap ekosistem trading forex di Indonesia.
Menurut Ferhad, terdapat tiga hal penting yang telah disiapkan untuk menghadirkan kemudahan dalam trading forex. Pertama, edukasi yang gencar diwujudkan dalam berbagai konten kreatif di berbagai saluran digital dan platform MIFX.
Baca Juga: Industri PBK Tumbuh, Monex Investindo Optimistis Volume Transaksi Naik Double Digit
Kedua, MIFX sebagai satu-satunya broker trading forex lokal yang terakreditasi Bappebti melalui aplikasi digital ingin memperkenalkan 3 fitur barunya yang diharapkan bisa memudahkan nasabah.
Ada fitur trading signal yang kini semakin lengkap dengan rangkuman sentimen analisis pasar terhadap produk sebagai pendukung keputusan transaksi nasabah. Lalu, ada Fitur one click trading dan fitur deposit lebih mudah dengan e-Wallet.
Monex juga menyediakan konten edukasi yang dibuat ringan dan singkat agar para pemula sekalipun bisa mempelajari dasar trading dalam waktu 1 jam. Selain itu, masyarakat dapat memulai transaksi hanya dengan Rp 500 ribu dan 0.01 lot saja untuk bisa melakukan trading forex.
Ferhad mengatakan, MIFX sudah meluncurkan satu aplikasi yang diharapkan bisa memudahkan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi forex. Lewat aplikasi MIFX, investor dapat merasakan kemudahan transaksi dimana saja dan bisa dilakukan kapan saja yang disertai beberapa informasi mengenai sentimen penggerak pasar.
“Semoga langkah ini bisa bermanfaat bagi pengguna,” ungkap Ferhad dalam sambutannya di Jakarta, Selasa (18/7).
Turut hadir dalam peresmian Kampanye #Semudahltu, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Dr. Didid Noordiatmoko, M.M. Menurut Didid, industri PBK termasuk Trading Forex sedang dalam tren yang positif.
“Seiring pesatnya perkembangan industri PBK, Pemerintah melalui Bapebbti menaruh perhatian pada PBK dengan memberikan kepastian hukum berusaha bagi para pelaku usaha di bidang perdagangan berjangka melalui penerbitan regulasi dan penindakan terhadap tiga ribuan PBK llegal selama 3 tahun terakhir,” kata Didid dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Demi Menjaring Nasabah dan Meningkatkan Trading, MIFX Gelar Promo
Didid menilai kampanye #SemudahItu sejalan dengan kebutuhan pasar dan program literasi PBK Bappebti, di mana para pelakunya membutuhkan edukasi dan kemudahan lewat fitur-fitur canggih yang terdapat dalam aplikasi trading forex. Kampanye ini diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong dalam terciptanya ekosistem PBK khususnya trading forex yang lebih baik di Indonesia.
Bappebti memandang Industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) termasuk perdagangan forex di tahun 2023 ini cukup menjanjikan. Nilai transaksinya mengalami tren kenaikan di bursa berjangka.
Berdasarkan catatan Bappebti, pada tahun 2022 transaksi PBK yang terjadi senilai Rp 53.249,7 triliun dengan rata-rata transaksi setiap bulannya sebesar Rp4.437,5 triliun. Total nilai transaksi pada tahun 2022 itu meningkat sebesar 116,7% YoY dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp 24.569,3 triliun. Sementara, jumlah nasabah PBK yang aktif bertransaksi pada 2022 tercatat sebanyak 82.246 orang.
Ferhad optimis valuta asing atau forex dapat diminati, walaupun sangat terkait dengan kondisi makro perekonomian global. Indonesia sendiri masih tetap resilien dan industri PBK mencatat tren naik, meskipun terdapat indikasi pelemahan ekonomi global, nyatanya.
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,03% pada triwulan 1 2023. Angka ini melampaui sebagian besar perkiraan analis pasar dan Indonesia diprediksi sebagai salah satu negara yang masih mampu bertumbuh kuat di tahun 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News