Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama bulan Ramadan dan Idul Fitri di 2023, kinerja emiten ritel berpotensi melambung ditopang meningkatnya konsumsi masyarakat.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, mengatakan saham sektor non primer khususnya pada subsektor ritel saat ini sebagian besar belum merespons berbagai katalis positif yang datang untuk sektor tersebut, seperti akselerasi Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan Indeks Retail Sales.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Maret 2023 tetap berada di level optimis sebesar 123,3 poin, naik dari bulan sebelumnya di level 122,4 poin. Sementara itu, retail sales menguat 0,6% secara tahunan pada Februari 2023, lebih baik dari perolehan bulan sebelumnya sebesar yang terkoreksi 0,6% secara tahunan.
Baca Juga: Intip Strategi Erajaya (ERAA) Memperkuat Jaringan Retail
Ratih mengatakan momentum ramadan dan lebaran menjadi booster kinerja emiten di sektor ritel. Pasalnya konsumsi masyarakat menjelang hari lebaran meningkat. Optimisme tersebut turut ditopang oleh kebijakan Peraturan Pemerintah atas kewajiban pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) oleh pengusaha kepada pekerja.
"Menguatnya daya beli masyarakat dapat berpengaruh positif untuk kinerja emiten di sektor ritel karena Same Store Sales Growth (SSSG) berpotensi ikut terakselerasi ditambah lagi tingginya mobilitas masyarakat," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (28/4).
Pada libur lebaran tahun 2023 pemerintah untuk pertama kalinya sejak pandemi tidak lagi memberlakukan pembatasan sosial, di mana kebijakan tersebut meningkatkan tingkat okupansi mall dan tingkat kunjungan.
Katalis tersebut juga memberikan sinyal positif untuk sektor ritel terkait pertumbuhan sisi top line atau pendapatannya serta berpotensi meningkatkan rasio inventory turnover.
Baca Juga: BSI Cetak Laba Bersih Capai Rp 1,46 Triliun di Kuartal I-2023
Beberapa emiten di industri ritel juga telah mengembangkan bisnis omnichannel dengan memanfaatkan platform online. Inovasi tersebut pastinya akan mengurangi beban operasional termasuk beban sewa dan beban tenaga kerja, alhasil profit margin akan meningkat.
Ratih menjelaskan kinerja emiten di sektor ritel akan tetap kuat pasca lebaran, dengan mempertimbangkan terjaganya tingkat inflasi. Pada Maret 2023 angka inflasi turun menjadi 4,97% secara tahunan, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 5,47% secara tahunan.
"Angka inflasi yang terjaga membuat konsumsi masyarakat khususnya untuk membeli barang tahan lama (durable goods) akan tetap solid," tuturnya.
Selain itu, industri ritel memiliki korelasi yang cukup kuat dengan pertumbuhan ekonomi. Sejauh ini Dana Moneter Internasional (IMF) dalam World Economic Outlook April 2023 masih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 pada level 5% di tengah perlambatan ekonomi negara maju.
Ratih merekomendasikan beli untuk saham ACES dengan target harga di level Rp 460 per saham dan buy on weakness saham MAPI dengan target harga pada level Rp 1.520 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News