kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Momentum Ekspansi Gerai Ramayana


Selasa, 02 Februari 2010 / 09:02 WIB


Reporter: Hendra Soeprajitno | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Saban tahun, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) gemar melakukan ekspansi usaha melalui pembukaan gerai baru. Tahun ini, perusahaan ritel tersebut berencana membuka 10-12 gerai baru. Lokasinya tersebar di Pulau Jawa dan luar Jawa.

Beberapa tempat yang menjadi sasarannya adalah Balikpapan, Abepura, Pekanbaru, Denpasar, dan Samarinda. RALS juga tak melupakan ekspansi di Jawa, dengan membuka gerai baru di kawasan Jabodetabek, Padalarang, dan Cinere.

Setyadi Surya, Direktur Ramayana, mengatakan, pihaknya menganggarkan belanja modal Rp 300 miliar untuk membiayai pembukaan gerai tersebut. Sementara, para analis menghitung, kebutuhan dana RALS untuk memuka gerai baru akan mencapai
Rp 350 miliar.

Sumber dana ekspansi itu berasal dari kas internal. Maklum, hingga akhir September 2009, kas dan setara kas RALS mencapai Rp 972 miliar.

Harry Su, analis Bahana Securities, menganggap rencana ekspansi Ramayana terlalu optimistis. Maklum, mengacu pada pengalaman tahun lalu, RALS hanya menambah tiga gerai baru menjadi total 106 gerai.

Menurut Harry, tahun ini, Ramayana hanya bisa menambah delapan gerai baru. Dan, dana yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 350 miliar.

Meski demikian, Isfhan Helmy, analis PT E-Trading Securities, menilai, langkah ekspansi Ramayana sudah tepat. Apalagi, kini, dana kas mereka cukup besar. "Hingga akhir 2009, saya memprediksi kas mereka bisa mencapai Rp 1,3 triliun," imbuhnya.

Analis PT BNI Securities Akhmad Nurcahyadi juga menambahkan, daya beli masyarakat akan lebih besar tahun ini karena ekonomi tumbuh lebih pesat

Pendapat senada diutarakan Isfhan. Menurutnya, bisnis ritel tahun ini tetap menarik karena inflasi yang rendah dan tingkat suku bunga yang stabil akan mendorong pertumbuhan konsumsi. "Tahun lalu, dua pertiga pertumbuhan ekonomi ditopang oleh sektor konsumsi," katanya. Singkatnya, momentum ekspansi Ramayana sudah tepat.

Isfhan meramal, kinerja RALS akan tumbuh seiring pertumbuhan konsumsi. Pangsa pasarnya yang lebih menyasar kelas menengah ke bawah juga merupakan poin positif. Tapi, pemilihan segmen ini juga berisiko karena rentan jika ada peningkatan harga.
Catatan saja, selama ini, Ramayana mampu mempertahankan marjin laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan pesaingnya. Hingga kuartal ketiga 2009, marjin laba bersih RALS sebesar 6,86%. Adapun PT Mitra Adi Perkasa Tbk hanya mengantongi marjin laba bersih 4,11% dan PT Matahari Putra Prima Tbk memperoleh margin 2,22%.

Karenanya, Isfhan yakin, pendapatan RALS di tahun lalu bisa mencapai Rp 5,45 triliun, dengan laba bersih Rp 350 miliar. Sedangkan tahun ini, dia meramal, RALS akan meraup pendapatan Rp 6,1 triliun dan laba bersih Rp 415 miliar.

Dia pun merekomendasikan beli saham ini dengan target harga Rp 1.500 per saham. Tapi, Akhmad merekomendasikan jual dengan target harga Rp 700 per saham. "Harga saham ini sudah melebihi valuasi fundamentalnya," katanya. Kemarin (1/2), harga saham RALS merosot 3,45% menjadi Rp 840 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×