Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Modernland Realty Tbk (MDLN) mencatatkan penurunan kinerja operasional dan keuangan pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019. Kondisi tersebut merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang membuat bisnis properti domestik cenderung lesu dan stagnan.
"Perlambatan terjadi pada aspek indeks harga properti, pasokan properti, permintaan properti, serta kredit kontruksi dan perkembangan suku bunga bank umum," ungkap Direktur Utama Modernland Realty, William Honoris dalam keterangan resminya Jumat (20/8).
Sejalan dengan kondisi industri secara umum di tahun 2020, perseroan membukukan penurunan marketing sales sebesar 62,65% menjadi Rp 1,60 triliun. Padahal di tahun 2019, MDLN mampu mencatatkan marketing sales mencapai Rp 4,28 triliun.
Lebih lanjut, Direktur MDLN David Iman Santosa menambahkan, kinerja perseroan di sepanjang tahun 2020 ditunjang oleh marketing sales segmen residensial senilai Rp 1,36 triliun. Namun demikian, kinerja segmen residensial juga terkontraksi 53,81% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 2,94 triliun.
Baca Juga: Modernland gelar program Promo Merdeka di Jakarta Garden City
Sementara itu, ModernCikande Industrial Estate mencatatkan marketing sales sebesar Rp 151,91 miliar, yang juga mengalami penurunan 87,52% dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp 1,22 triliun.
Penurunan juga dijumpai pada pendapatan hotel sebesar 50,42%, dari sebelumnya Rp 74 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 36,69 miliar.
Tak hanya itu, pendapatan dari operasional lapangan golf dan restoran club house juga ikut menyusut 3,63% menjadi Rp44,89 miliar pada tahun 2020 dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 46,59 miliar.
Meskipun demikian, William mengungkapkan, pihaknya tetap bersyukur perseroan mampu melewati tahun 2020 yang penuh tantangan.
Hal itu tentunya tak lepas dari sejumlah langkah strategis yang telah diambil perseroan untuk dapat bertahan di tengah gempuran pandemi tahun lalu.
Baca Juga: Modernland (MDLN) kantongi persetujuan restrukturisasi global bond US$ 390 juta
"Atas dukungan dan kepercayaan seluruh pemegang saham, manajemen telah mengambil langkah-langkah strategis mendayagunakan aset bernilai tinggi untuk mendorong pendapatan dan mengukuhkan struktur keuangan demi mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Hingga saat ini perseroan belum merilis secara resmi laporan keuangan per 30 Juni 2021. Namun pada kuartal I-2021, MDLN berhasil membukukan peningkatan penjualan bersih hingga 97,70% dari semula Rp 82,10 miliar menjadi Rp 162,33 miliar.
Namun demikian, hingga akhir Maret lalu MDLN masih harus menanggung rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 289,38 miliar. Jumlah itu naik signifikan 81,89% dari kerugian di periode yang sama tahun lalu senilai Rp 159,09 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News