kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Modern Internasional (MDRN) bidik pendapatan Rp 180 miliar di tahun depan


Jumat, 21 Desember 2018 / 16:40 WIB
Modern Internasional (MDRN) bidik pendapatan Rp 180 miliar di tahun depan
ILUSTRASI. PT Modern Internasional Tbk


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai menutup gerai 7-Eleven (Sevel), pendapatan PT Modern Internasional Tbk bertumpu pada penjualan produk industrial dan Ricoh.

Direktur Modern Internasional Johannis mengatakan sepanjang  tahun ini emiten berkode saham MDRN ini membidik pendapatan sebesar Rp 90 miliar. "Tahun depan kita targetkan pendapatan dua kali lipat dari pendapatan 2018," ujarnya usai paparan publik MDRN, Jumat (21/12).

Artinya, tahun depan MDRN akan membidik pendapatan sekitar Rp 180 miliar.

Sepanjang kuartal III-2018, MDRN sudah mengantongi pendapatan Rp 63,11 miliar, nilai ini turun 67,7% ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 133,7 miliar. "Penurunan penjualan ini karena bisnis 7-Eleven sejak 30 Juni 2017 menutup semua outlet di Indonesia," paparnya.

Sedangkan pendapatan dari bisnis produk Ricoh pada kuartal-III 2018 meningkat 12,9% menjadi Rp 63,11 miliar dari periode yang sama tahun lalu.

Seiring dengan menurunnya pendapatan, beban operasi MDRN juga turun 95,6% menjadi Rp 44,6 miliar dari beban pada kuartal III-2017.

Sepanjang periode Januari sampai September MDRN mendapatkan laba operasi sebesar Rp 10,8 miliar. MDRN membukukan laba komprehensif kuartal III-2018 Rp 2,63 miliar, pada periode yang sama tahun lalu perusahaan ini masih mengalami rugi komprehensif sebesar Rp 806,07 miliar.

"Laba operasi dan total laba komprehensif pada 2018 karena adanya penghapusan bunga yang diberikan oleh bank dan lembaga keuangan lain," jelasnya.

Selain itu, sambung Johannis, ada penghapusan utang dagang yaitu salah satu vendor yang menghapuskan piutang dagangnya kepada anak usaha PT Modern Sebelum Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×