kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MNC Sky Vision rencanakan IPO di Juni 2012


Kamis, 10 Mei 2012 / 06:00 WIB
MNC Sky Vision rencanakan IPO di Juni 2012
ILUSTRASI. Anjungan pengeboran?(jack-up) Rig Hakuryu-14 PT?Pertamina Hulu Mahakam.


Reporter: Raka Mahesa Wardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Setelah sempat tertunda, PT MNC Sky Vision (MSV) kembali merencanakan aksi penawaran saham perdana atawa intial public offering (IPO) pada Juni 2012. Sky Vision akan melepas 20% saham ke publik.

"Perseroan ini telah memilih dua sekuritas sebagai penjamin emisi, yaitu Danareksa Sekuritas dan MNC Securities," kata Effendi Budiman, Chief Financial Officer, MSV, Rabu (9/5).

Manajemen MSV belum mau bicara soal nilai dana yang ditargetkan dari IPO tersebut. “Belum boleh bicara soal itu,” kata Rudy Tanoesoedibjo, Direktur Utama MSV. Namun dia bilang, sebagian besar dana akan digunakan untuk pengembangan usaha.

Salah satu agenda ekspansi adalah menambah jumlah decoder MPEG 4. MSV tengah melakukan peralihan teknologi dari MPEG 2 ke MPEG 4. Dengan peralihan teknologi tersebut, MSV bisa menyediakan 160 saluran, lebih banyak ketimbang yang bisa disediakan saat ini, yaitu 110 saluran.

Dengan format tersebut, MSV juga bisa meningkatkan kualitas gambar dari standard definition television (SDTV) menjadi high definition television (HDTV).

Tahun ini, MSV menargetkan tambahan 80.000 pelanggan per bulan. Hingga akhir tahun lalu, jumlah pelanggan MSV sebanyak 1,16 juta pelanggan.
Dari sisi target pertumbuhan kinerja tahun ini, manajemen MSV masih belum mau buka-bukaan. Pada tahun lalu, Sky Vision membukukan pendapatan sebesar Rp 1,74 triliun, atau naik 23% dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,41 triliun.

Laba usaha juga meningkat sebesar 29% menjadi Rp 353 miliar. Namun, laba bersih 2011 turun dari Rp 147 miliar menjadi Rp Rp 65 miliar di 2011. “Turunnya laba bersih akibat depresiasi pembelian satelit dan kerugian kurs,” kata Effendi. Perusahaan ini membeli satelit seharga US$ 100 juta pada Desember 2010. Oleh karena itu, depresiasi baru tecermin penuh pada 2011.

Adapun, penyebab rugi kurs adalah pinjaman berdenominasi asing. Hingga Desember 2011, MSV memiliki obligasi senilai US$ 165 juta berbunga 12,75% yang jatuh tempo pada 2015.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×