Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk berencana menambah komposisi pendapatan segmen ritel. Dengan harapan meningkatkan kinerja sepanjang tahun 2019 ini.
"Targetnya jadi 80%," ujar Redi Sopyadi, Direktur PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk setelah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di AXA Tower, Jakarta, Selasa (2/4).
Sedangkan untuk komposisi ritel saat ini masih 60%. Adapun angka tersebut terus meningkat sejak 2017 yang mana segmen ritel berkontribusi 30% saja dan sisanya dari segmen wholesale.
Untuk itu, pihaknya juga terus menggenjot penambahan mitra reseller mereka yang saat ini berjumlah 60.000. Diharapkannya hingga akhir tahun ini mencapai 150.000. Juga pihaknya akan memaksimalkan sumber daya manusia internal guna menggenjot penjualan ke segmen ritel.
Untuk rencana lainnya guna capai target, pihaknya juga berencana untuk menambah jumlah kluster. Redi mengungkapkan, saat ini baru beroperasi di tiga area dan memiliki 16 kluster seperti di Lubuk Linggau, Muara Bungo, Serang, Semarang, Jawa Timur, dan Bali.
"Targetnya hingga akhir tahun bisa menambah empat kluster baru," tuturnya. Dengan begitu hingga akhir tahun nanti emiten dengan kode saham MKTN memiliki 20 kluster.
Juga, pihaknya berencana menerapkan go digital dengan memberikan tiap outlet aplikasi yang dikembangkan perusahaan. Redi menyebutkan bahwa untuk rencana tersebut dapat direalisasikan pada kuartal IV nanti.
Terkait aplikasi tersebut pula pihaknya telah menggunakannya secara internal. Sehingga penjualan dari tiap canvasser-nya dapat langsung terdata hingga ke bagian finansial. Oleh sebab itu, dengan aplikasi tersebut penjualan dari outlet ke users pun diharapkan dapat langsung terpantau.
Dari berbagai rencana kerja sepanjang tahun ini, pihaknya masih enggan menyampaikan operational expenses di tahun ini. " Itu fluktuatif," ujar Artiko Samudro, Direktur MKNT.
Ia menjelaskan lebih lanjut, hal tersebut lantaran tiap kluster memiliki target masing-masing dan itu ditentukan dari Telkomsel yang kemudian dibagi dari tiap area kepada mitra-mitranya. Sedangkan untuk belanja modal perusahaan, Artiko masih enggan menyampaikannya.
"Itu di awal, dan saat ini kami sedang masa transisi sampai dengan kontrak baru di bulan September atau Oktober ini. Capex (capital expenditures) juga untuk infrastruktur seperti di kantor untuk pengadaan kendaraan, atau pengembangan sistem. Jadi lebih banyak opex (operating expenditures)," tuturnya.
Asal tahu saja, berdasarkan catatan kontan.co.id, tahun ini Mitra Komunikasi menargetkan pertumbuhan kinerja 10% atau setara Rp 5,7 triliun.
Sedangkan untuk fokus bisnis perusahaan di tahun ini, pihaknya juga masih akan fokus untuk menjual pulsa saja. Adapun selain menjual pulsa, MKNT juga menjual berbagai merek telepon genggam.
Hanya saja, Jefri Junaedi, Direktur Utama MKNT menyebutkan kontribusinya masih kecil. "Hanya 4% dari total pendapatan," tuturnya.
Saat ini pihaknya juga belum berencana meningkatkan kontribusi dari penjualan produk tersebut. Pihaknya memutuskan untuk lebih fokus penjualan pulsa yang menjadi pendapatan utama perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News